Kamis, 23 Desember 2010

Random

I don't wanna wait for you. i'm affraid if you're not the one. i'll remove some memories about what i feel for you. if I had a type than it would be you.

Jumat, 26 November 2010

My own little mission!


"SUKSES DUNIA-AKHIRAT"


"PERGURUAN TINGGI NEGERI"


"TEKNIK SIPIL/MATEMATIKA"


"LAKUKAN YANG TERBAIK"


"BERMANFAAT UNTUK SEMUA ORANG"


"JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR"


"STUDY ABROAD"


"LAKUKAN SESUATU UNTUK AGAMA, BANGSA DAN KELUARGA"


"MEMPERBAIKI HUBUNGAN SOSIAL"


"ENTERPRENEUR"


"CINTA " ^_^


Selasa, 23 November 2010

HAK

assalamu'alaikum wr. wb. come back after so long-long time... ><

Hari ini saya mendapat satu pelajaran berarti,
Sedikit esensi penting dari perayaan ulang tahun, sederhana saja, bukan dalam maksud untuk melakukan ritual yang tidak disyari'atkan.

Karena sesungguhnya, hari kelahiran kita adalah sebuah titik balik. dimana kita, telah diizinkan untuk berjuang sendiri, tanpa perlindungan super protektif dari rahim seorang ibu. Dan saat itu, kita telah diperkenankan oleh-Nya, untuk mulai mencari sendiri kepingan mozaik-mozaik, yg akan kita susun dalam hidup kita.

Disisi lain, sulit memungkiri, bahwa setiap manusia memiliki suatu kebutuhan yang sangat penting, yaitu untuk diakui keberadaannya. Yang jika tidak dituntaskan, akan mempengaruhi kualitas hidupnya.

Ya, pengakuan.Pernahkah kalian merasa sendiri dan "seolah" tidak ada orang yang mau mengerti?

Jika demikian, berarti ada tiga kemungkinan. Pertama, orang-orang disekeliling kita telah melalaikan kebutuhan kita untuk diakui keberadaannya. Kedua, hati kita terlalu beku, untuk menyadari, bahwa mereka begitu peduli terhadap kita. Ketiga, mungkin tanpa kita sadari, kita telah menolak mentah-mentah kepedulian orang lain terhadap kita.

Ketahuilah, terdapat hak orang lain dalam diri kita. Yang apabila tidak dituntaskan, maka bersiaplah untuk dimintakan pertanggung jawaban saat kita dibangkitkan kembali setelah kematian. Selain untuk diakui, orang lain juka punya hak atas diri kita untuk dibantu saat mereka dalam kesulitan, diingatkan ketika mereka lupa, dimudahkan urusannya jika berkaitan dengan diri kita, dan masih banyak lagi hak-hak orang lain yang harus kita penuhi.

#memperbaiki kemampuan interaksi sosial. one step ahead! :)

#perjalanan menuju perguruan tinggi negeri. one step ahead! (amin)

*nb: bangun tegah malem, niatnya mau belajar. eh malah buat posting, saking pengennya meluapkan kebahagiaan. all my friends, happy birthday! enjoy your great day! and say thanks to Allah for your bright future!

and thanks for everything, i don't know if i can get the same atmosphere like you have made, in another places. :D

Minggu, 21 November 2010

Lullaby


Tonight, lay your wearied head
in deep slumber, on Morpheus bed.
For body and mind to function best
we all need a worthy rest.

.

Your wailing soul seeks sanctuary
under the dreamy skies dark and starry,
not every pain and loss is yours to carry
Disasters took place, they’re nature’s mystery.

.

Motherland is calling you, your blood and kin screams
Fly to be with them, across the earth in your dreams,
Half a world away, your hands are tied, silence lingers
Just be there in spirit, with your thoughts and prayers.


Repost from :

http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2010/11/21/a-lullaby/

Selasa, 05 Oktober 2010

SABOTASE

Mau tahu siapa ahli sabotase didunia ini?
Tanyakan saja pada ibu-bapakku!

Jumat, 03 September 2010

Apakah yang anda fikirkan tentang saya?

Adakah kalian berfikir saya munafik?
Adakah kalian berfikir saya freak?
Adakah kalian berfikir saya sulit dimengerti?
Adakah kalian berfikir saya "an-sos" (anti sosial) ?
Adakah kalian berfikir saya bermulut besar?
Adakah kalian berfikir saya pendiam?
Adakah kalian berfikir saya aneh?
Adakah kalian berfikir saya kasar?
Adakah kalian berfikir saya begitu bodoh?
Adakah kalian berfikir saya bahkan tidak pernah memikirkan perasaan orang lain?

Begitulah kiranya otak spekulatif saya menerka, dan mungkin beginilah orang yang mengalami krisis kepercaya-dirian berfikir.

Entah, meskipun saya tahu akar penyebab dari krisis tsb., hingga sekarang saya bahkan masih sulit menghilangkan kebiasaan yang membuat saya tidak percaya diri, yaitu : "MELANGGAR JANJI PADA DIRI SENDIRI".

Padahal Allah menjanjikan, bahwa Ia akan jadikan hamba-Nya sesuai dengan prasangkaan hamba itu sendiri.

Saya mengingatkan diri saya dan juga anda, janganlah menjadi orang sulit, berfikir positiflah selalu, karena belum tentu segala sesuatu itu sesuai dengan dugaanmu. dan sebagian besar hal yang anda takutkan itu tidak benar-benar terjadi. yakinlah! Pertolongan Allah sungguh dekat teman! ^^

SALAM SUPER! (*copied)

Kamis, 02 September 2010

Pembicara Bijaksana : Hilangkan "Meaningless Word"


“Perbedaan antara orang pintar dan orang bijaksana adalah orang pintar tahu apa yang harus dikatakan, sementara orang bijaksana tahu perlu atau tidak kalimat tersebut dikatakan” – Frank M Garafola –


“Yaa gitu deh.” Seberapa sering kita mendengar kalimat seperti ini? Mungkin sudah tak terhitung banyaknya. Rasanya cukup sulit untuk memahami maksud si pembicara tanpa adanya probing lebih lanjut. Karena memang pada dasarnya kalimat ini tidak memiliki makna, atau meaningless words.

Di beberapa literatur juga didapatkan istilah yang tak jauh berbeda, yaitu powerless words dan vocalizers.
Sayangnya, kalimat tanpa makna ini tidak hanya muncul pada percakapan sehari-hari, tetapi juga dapat muncul dalam sebuah forum formal. Kata-kata ini juga dapat muncul dalam sebuah diskusi, seminar, ataupun wawancara di televisi.

Tak jarang kita temukan seorang pembicara yang sangat cerdas namun menjawab pertanyaan dari pembawa acara dengan kata-kata seperti “Gitu loh”. Contoh lain yang sering terucap adalah “Umm…” atau “Eeeeh…” yang seringkali dipergunakan untuk mengisi kekosongan atau jeda berpikir saat sedang berbicara. Padahal, penggunaan kata-kata ini dapat menimbulkan kesan negatif pada pembicara. Salah satunya menyebabkan pembicara terlihat tidak memiliki rasa percaya diri, tidak yakin, tidak siap berbicara, atau lebih lagi terlihat tidak terlalu cerdas (Hunt, 1981; Berkley, 2002).


Menurut ketiga pendiri sekolah TALK-inc, Sriewijono, Tumewu, & Parengkuan (2008), ada tiga alasan yang menjelaskan penyebab seringnya kata-kata tanpa makna tersebut kita ucapkan.

Pertama, sebagian besar orang berbicara tanpa berpikir. Kata-kata spontan ini seringkali muncul apabila tidak tersedia waktu untuk berpikir, atau karena sedang tidak terpikir apa yang akan dibicarakan. Misalnya ketika seorang pembicara yang tiba-tiba ditanya oleh pendengar atau ketika pertanyaan dari pendengar cukup menyulitkannya.


Kedua, sebagian besar orang berbicara hanya dari sudut pandangnya. Terkadang seorang pembicara lupa bahwa pendengarnya tidak memiliki sudut pandang dan kerangka berpikir yang sama. Misalnya pembicara lupa bahwa pendengarnya belum tentu memiliki pengetahuan dasar yang sama dengannya. Sehingga, pembicara sering menggunakan kata “ya begitu” tanpa menjelaskan apa makna “begitu” yang dia maksud.


Ketiga, sebagian besar orang berbicara tanpa memperhatikan dampaknya. Banyak orang yang tidak mempertimbangkan akibat dari kata-kata yang dikeluarkannya. Seperti misalnya pernyataan “kasian deh lo” seperti sudah tidak jelas tujuannya. Apakah kalimat ini untuk menyatakan empati atau sedang mengejek. Sayangnya, banyak orang yang berkomentar seperti itu namun tidak mempertimbangkan kemungkinan pengaruhnya terhadap orang yang diajak bicara.
Melihat akibat negatifnya, kata-kata tanpa makna ini dapat menjadi “virus” bagi seorang pembicara.

Oleh karena itu, ada beberapa tips untuk meminimalisir penggunaan kata-kata ini.


1. Diagnosa masalah. “Virus” ini bersifat unconscious, sehingga terkadang kita tidak sadar telah mengucapkannya. Salah satu cara untuk mendiagnosa seberapa besar “virus” ini telah mempengaruhi penampilan kita adalah dengan merekam ketika kita sedang berbicara di depan umum. Kemudian, dengarkan kembali rekaman tersebut dan tandai ketika kata-kata tersebut terucap. Hal ini dapat melatih pendengaran kita agar mampu untuk cepat mengidentifikasi kata-kata tanpa makna tersebut.

2. Berhenti bicara ketika tiba-tiba menyadari pengucapan kata-kata tanpa makna tersebut, atau saat merasa kata-kata tersebut akan keluar. Oleh karena itu, penting sekali kemampuan yang didapat dari poin pertama di atas. Jangan merasa takut untuk diam sebentar di sela-sela presentasi, karena ternyata apabila tidak lebih dari 5 detik, pendengar tidak akan terlalu menyadari hal tersebut. Selain dapat membantu mengumpulkan kata-kata yang sempat hilang tersebut, pause tersebut juga sekaligus memberikan waktu bagi pendengar untuk merefleksikan apa yang baru saja pembicara katakan. Apabila keheningan sesaat itu masih terasa menakutkan, tarik nafas, baru mulai bicara. Hal ini dapat membantu tetap tenang, dan pause tersebut tidak lagi terasa begitu menakutkan.

3. Minta bantuan pada teman ataupun keluarga. Minta mereka untuk mengingatkan kita apabila kata-kata tersebut muncul. Apabila hal ini konstan dilakukan, mampu membantu menghilangkan kebiasaan buruk ini lebih cepat. Jadi, ingin menjadi orang pintar atau orang bijaksana?

Referensi Berkley, S. (2002, February 7). How to Cure the “Verbal Virus” A Five-Step Treatment Plan. Retrived October 19, 2009, from School for Champions : http://www.school-for-champions.com Hunt, G. T. (1981). Public Speaking. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Sriewijono, A., Tumewu, B., & Parengkuan, E. (2008). TALK-inc. points. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

repost from : http://ruangpsikologi.com

Sabtu, 17 Juli 2010

Hari Pertama Bimbel

Hari jum'at kemarin, hari pertama saya bimbel untuk persiapan ujian masuk universitas nanti. baru masuk, sudah dijejal dengan materi fisika. bersyukur gurunya lucu dan mudah dipahami. setelah itu dilanjutkan dengan materi PIP (entah singkatan dari apa, lupa) katanya semacam bimbingan konseling gitu.
ada beberapa anak yang izin meninggalkan kelas. entah kenapa, mungkin kalo tahu apa yang disampaikan mereka bakal menyesal udah ninggalin kelas. disitu kita diberi motivasi, karena persiapan mental itu juga penting untuk menghadapi ujian.

point penting dari bapak tentor:
Orang yang sukses itu adalah orang yang mau berusaha lebih, meskipun usaha tersebut lebih dari cukup untuk dapat menggapai mimpinya.
segala sesuatu hasil jerih payah kita sendiri, itu lebih berharga dibandingkan sekedar pemberian orang lain sebesar apapun itu.
Semoga kita tetap komitmen dalam berusaha dan fokus pada tujuan namun tetap mengedepankan proses!

Wassalam


Jumat, 16 Juli 2010

Jalan Cinta Para Pejuang


Satu lagi list buku yang pengen dibaca!

Kutipan salah satu bab di dalam buku ini
Sergapan Rasa Memiliki

..milik nggendhong lali..
rasa memiliki membawa kelalaian
-peribahasa Jawa-

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.

Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.

”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.

”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.

”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”
♥♥♥

Cinta tak harus memiliki. Dan sejatinya kita memang tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran tinggi itu di tengah perasaan yang berkecamuk rumit; malu, kecewa, sedih, merasa salah memilih pengantar –untuk tidak mengatakan ’merasa dikhianati’-, merasa berada di tempat yang keliru, di negeri yang salah, dan seterusnya. Ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada Salman. Tentang sebuah kesadaran yang kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.
Sergapan rasa memiliki terkadang sangat memabukkan..

Rasa memiliki seringkali membawa kelalaian. Kata orang Jawa, ”Milik nggendhong lali”. Maka menjadi seorang manusia yang hakikatnya hamba adalah belajar untuk menikmati sesuatu yang bukan milik kita, sekaligus mempertahankan kesadaran bahwa kita hanya dipinjami. Inilah sulitnya. Tak seperti seorang tukang parkir yang hanya dititipi, kita diberi bekal oleh Allah untuk mengayakan nilai guna karuniaNya. Maka rasa memiliki kadang menjadi sulit ditepis..

Asma Nadia's Books



Sinopsis from catalog :
Buku ini bisa membuatmu marah, sekaligus tertawa. Bahasanya santai, mengundang senyum, tapi provokatif banget. Insya Allah bakal bikin kuping merah dan perasaan gerah, yang akan membuatmu tak sabar memperbaiki diri
Lengkap dengan tips-tips praktis yang akan menuntun muslimah jadi pribadi plus. Jangan Jadi Muslimah Nyebelin! adalah sebuah risalah bagi muslimah, untuk ishlah dalam setiap desah napas.




Sinopsis from catalog :
Buku ini merupakan media muhasabah bagi muslimah. Untuk yang sudah menikah, maka Muhasabah Cinta adalah obat untuk menelusuri cinta yang mungkin sempat pudar, atau setetes embun bagi harumnya bunga pernikahan. Bagi yang belum menikah, akan memperbaiki persepsi dan memberikan kesiapan yang lebih baik untuk menyambut pernikahan, menjadi istri dan ibu.

tapi semuanya belum saya miliki! ckckck


Zamilooni_Zain Bhikha

Nasheed about our prophet Muhammad :)
enjoy this!

Minggu, 11 Juli 2010

I Miss you!



Really miss another side of you friends, when we think we'll never be apart and always grateful however we're. Something has reminded me, that everything has changed between us! Don't you feel so???

Sabtu, 10 Juli 2010

Esensi Isra' Mi'raj

Bismillahirrohmanirrohim

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra' : 1)


Dalam perisitwa Isra' Mi'raj, ada dua kandungan yang harus kita renungi.

Yang Pertama, Keyakinan kita Kepada Allah dan Rasul-Nya.

Ya, memang peristiwa Isra' Mi'raj ini sedikit sulit diterima oleh nalar manusia. Tetapi, menurut saya, jika kita memang benar-benar beriman kepada-Nya, terkadang kita harus mengenyampingkan logika kita terlebih dahulu.

Walaupun pada akhirnya segalanya akan terbukti, banyak mu'jizat-mu'jizat nabi yang terungkap dan terbukti kebenarannya secara ilmiah, setelah diteliti oleh para peneliti, sehingga menambah keyakinan bagi orang yang beriman dan terbuka mata hatinya akan kesempurnaan Islam

Yang Kedua, Perintah Shalat.

Allah maha tahu, Ia tahu seberapa kemampuan kita. sehingga Ia memberikan perintah shalat wajib hanya lima waktu dalam satu hari.

Saat semua masih terlelap tidur, perintah shalat itu memanggil kita untuk tidak bermalas-malas dan segera melakukan aktivitas, disaat lelah melanda ditengah penatnya aktivitas, perintah shalat dzuhur memanggil agar kita beristirahat sejenak, disore hari, saat kita telah selesai beraktivitas, perintah shalat ashar memanggil kita untuk berenung sejenak dan mensyukuri atas apa yang telah Allah berikan kepada kita, begitu juga maghrib dan isya.

sadar atau tidak, perintah shalat meningkatkan kesadaran terhadap waktu. sehingga mempermudah kita dalam memanage kegiatan sehari-hari kita, belum lagi keutamaan-keutamaan gerakan shalat, yang katanya telah diteliti dapat meningkatkan kesehatan. Subhanallah

Untuk itu, dimomen berharga ini. semoga kita tidak hanya sekedar merayakan, tetapi direalisasikan dengan memperbaiki sholat kita dan ketepatan waktu dalam melaksanakannya.

Mungkin, hanya itulah yang dapat saya paparkan menurut pemahaman saya yang masih sangat awam ini. :)

Wassalam

Kamis, 08 Juli 2010

Viva World CUP 2010!!! -______-"

Semua orang dirumah menonton bola, meskipun kadang sayapun juga ikut nimbrung. tapi baru beberapa menit pertandingan, "hoaaahmmm....!" udah ngantuk, padahal kalo ga nonton bola bisa kuat bergadang sampe pagi. efek sampingnya sama aja kaya baca buku, jadi pengantar tidur. ckckck yah, susah kalo emang ngga suka. siapapun yang menang, memangnya saya peduli! :P
Tapi masalahnya, adakah disana orang-orang yang sependapat dengan saya? Di Facebook, Twitter, semua update tentang bola... rasanya cuma saya sendiri yang normal, yasudahlah kalau begitu.... (wah bisa dikeroyok nih statement begini..)



Selamat ber-euforia bagi penikmat bola!!! Viva World Cup... kalau mau bergadang, dahulukan yang utama dulu ya! ^^

Rabu, 07 Juli 2010

Success for MATRIKS

Long time no update!

Inspirasi sudah ada di kepala, cuma rasanya bingung memilih kata-kata.
...
DI post kali ini cuma ingin mengabarkan.
alhamdulillah acara Matriks telah usai...!!! (telat mode : on -_- ). berkat laskar-laskar afq yang telah berusaha sekuat tenaga demi terlaksananya Matriks, walaupun banyak hambatan dan lika-liku, tetapi kami cukup puas, kegiatan-kegiatannya mengesankan dan penuh manfaat, juga telah terpilih ketua Rohis dan ketua Keputrian sementara yaitu Hamas Nahdly dan Putri Dian Astuti, selamat ya untuk kalian! semoga amanah dan tatap istiqomah dijalan-Nya. amiiin

untuk lebih detailnya : http://latansaide.multiply.com/journal/item/235 (maaf ya sedang tidak berminat ngetik T.T )

salam ukhuwah

and keep fighting!!!

Minggu, 20 Juni 2010

Pneeilitan Tnetnag Craa Bcaa Mnasuia


Menuurt sbeauh penilitean di Cmabrigde Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah bgaimanaa urtaun hruuf-hruuf di dlaam sebauh ktaa, ynag palnig pnteing adlaah leatk hruuf partema dan terkhair itu bnaer. Siasnya dpaat brantaaken saam skelai dan kmau maish dpaat mebmacanya tnpaa msaalah. Hal ini kaerna otak manusia tidak membaca setiap huruf masing-masing, tatepi kata keseluruahn.
Manejkubakn naggk?”

Sabtu, 19 Juni 2010

Menyingkap Rahasia Sunnatullah

dakwatuna.com – Dalam sebuah pengajian di Masjid Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Los Angeles, seorang bertanya mengenai beberapa Negara yang tadinya lemah, tetapi kerana kerja keras mereka kini menjadi bangkit. Seperti Korea dan Jepang. Padahal mereka dalam pengelolaan sitem bernegara tidak pernah mengatasnamakan syariah. Demikian juga negara-negara maju lainnya di Eropa maupun di Amerika. Sementara umat Islam hanya berteriak syariah, tetapi mereka belum bangkit-bangkit.

Di manakah yang salah?

Memang pertanyaan seperti ini kerap kali muncul. Kalau tidak diimbangi dengan keimanan yang kuat dan pemahaman yang luas, bisa saja seseorang salah paham, lalu tiba-tiba ia keluar dari Islam. Sebab pada kenyataannya banyak negara umat Islam yang tidak berdaya dan tidak berwibawa. Bahkan mereka tidak sanggup menyelesaikan persoalan mereka sendiri secara internal. Lalu bagaimana cara menjawab pertanyaan seperti ini?

Saya jelaskan bahwa di alam ini ada dua sistem: Pertama, sistem yang didisain secara khusus untuk mengatur jalannya segala wujud, sehingga semuanya berjalan dengan rapi dan terartur. Ini disebut dengan sunnatullah, dan para ilmuan sering menyebutnya dengan istilah hukum alam. Kedua, sistem yang diturunkan melalui wahyu, untuk mengatur dan menuntun bagaimana manusia hidup di muka bumi sehingga tidak bertentangan dengan tujuan yang telah Allah swt. tentukan, ini disebut dengan syari’atullah. Adapun mengenai sunnatullah siapa saja yang mematuhinya ia akan mendapatkan manfaat secara duniawi. Tidak ada bedanya antara orang yang beriman maupun yang tidak. Sebab sunnatullah lebih berupa hukum kausalitas (sebab mesabab). Ia bersifat matematis. Siapa yang bersungguh-sungguh dapat manfaatanya. Siapa yang makan, kenyang sekalipun ia tidak beriman, dan yang tidak makan, lapar, sekalipun ia beriman. Dalam hal ini pernah dicontohkan dengan dua tempat. Satunya masjid dan satunya tempat maksiat. Secara sunnatullah tempat maksiat lebih patuh, yaitu di atas bangunan tersebut dipasang penangkal petir. Sementara masjid mengabaikan sunnatullah, dengan anggapan bahwa itu tempat ibadah. Maka tidak perlu diberi penangkal petir. Apa yang terjadi kemudian adalah bahwa tiba-tiba petir menyambar, masjid itu hancur dan tempat maksiat itu tidak.

Di sini menarik untuk dicatat bahwa hidup di dunia tidak cukup hanya dengan patuh kepada syariatullah tetapi juga harus patuh kepada sunnatullah. Islam bukan hanya ikut syariatullah tetapi juga ikut sunnatullah.

Rasulullah saw. tidak hanya mengajarkan shalat dan puasa tetapi juga mengajarkan kejujuran dan keadilan, kerapian, kerja keras, kedisiplinan, kesungguhan menegakkan hukum (sisi yang kedua ini termasuk sunnatullah). Islam tidak hanya melarang tindakan mengabaikan shalat, puasa dan ritual lainnya, tetapi juga melarang sogok menyogok, korupsi, menipu, kedzaliman dan sebagainya. Dalam kenyataan sehari-hari di tengah umat Islam masih banyak yang tidak mengambil Islam secara lengkap. Islam hanya diambil sisi syariahnya (baca: ritualnya) saja. Sementara sunnatullah di lapangan sosial diabaikan. Kebiasaan korupsi, menipu, sogok menyogok, tidak jujur dianggap pemandangan yang biasa. Sementara negara-negara maju, sangat takut dari kebiasaan seperti ini. Setiap tindakan menipu, sogok-menyogok, korupsi dan lain sebagainya, sekecil apapun mereka lakukan, maka akan ditindak secara hukum dengan tegas. Karenanya mereka maju secara keduniaan.

Sementara di sisi lain kita menyaksikan orang-orang Islam tidak berdaya. Mereka mati dipojok masjid, dan tidak bisa memberikan kontribusi bagi kemanusiaan secara luas. Padahal dalam sejarah Islam, telah terbukti bahwa umat ini pernah memimpin seperempat dunia, dengan kegemilangan sejarah tak terhingga bagi kemanusiaan. Puncaknya di zaman Umar Bin Khatthab lalu di zaman Umar bin Abdul Aziz. Pada zaman itu tidak ada seorangpun yang didzalimi. Umar bin Khaththab pernah mengumumkan bahwa anak bayi dari sejak lahir sampai umur lima tahun, ditanggung oleh negara. Dan ternyata aturan ini kini dipraktikkan di Amerika.

Seluruh pajak pada zaman itu benar-benar disalurkan secara benar. Tidak ada yang diselewengkan. Ditambah lagi dengan kewajiban zakat yang secara khusus disiapkan untuk membantu kemanusiaan. Kareananya pada zaman ke dua Umar tersebut rakyat tidak hanya mencapai puncak kesejahteraan tetapi juga mendapatkan keadilan hukum secara proporsional.

Di negara-negara maju ternyata telah mempraktikkan ini. Mereka hidup di atas pajak. Dan secara tarnsparan pajak-pajak tersebut dikelola dengan benar. Baik untuk pengembangan infra-struktur maupun untuk kebutuhan sosial secara umum. Semakin banyak tuntutan kebutuhan infra-struktur dan sosial semakin mereka tingkatkan pajaknya. Dalam perjalanan yang saya alami ke kota-kota besar di Kanada dan Amerika, saya banyak mendegar cerita bahwa belum pernah di sana ada seorang pasien ditolak masuk rumah sakit karena tidak punya biaya. Para homeless dan jobless (orang-orang yang tidak punya rumah dan tidak punya pekerjaan) mendapatkan tunjangan khusus dari negara berupa tempat tinggal dan kebutuhan makanan. Orang-orang jompo dirawat dan ditanggung oleh negara. Bagi mereka menyelamatkan kemanusiaan adalah hal yang harus diprioritaskan.

Dalam Islam, semua variable dan contoh-contoh tersebut adalah sunnatullah dan syariatullah sekaligus. Bahwa Islam bukan hanya sibuk mengurus perbedaan pendapat dalam masalah fikih seperti qunut, jumlah rakaat tarawih dan lain sebagainya, melainkan menyelamatkan kemanusiaa adalah juga Islam. Bahwa Islam bukan hanya shalat, dzikir di masjid-masjid, melainkan berkata jujur, menjauhi sogok menyogok, disiplin, bekerja keras, transparansi, tidak koupsi dan lain sebagianya adalah juga Islam.

Kini kita sudah saatnya umat Islam kembali ke fitrhanya semula, seperti yang dicontahkan Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya, serta penurusnya dari para tabi’in yang salih. Fitrah kepatuhan secara komprhensif, bukan parsial. Fitrah kesungguhan menjalankan syariatullah sekaligus sunnatullah. Sebab hanya dengan langkah ini umat Islam akan kembali berdaya dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemanusiaan di seluruh alam (baca: rahmatan lil aalamiin). Wallahu a’lam bishshawab.

Kamis, 17 Juni 2010

Mengucapkan "Seandainya" itu Haram

Bismillah

Mengucapkan "seandainya" haram? Wah, kalo gitu banyak banget dong dosa yang kita perbuat selama ini? Kan kita sering bangat mengucapkan kata “seandainya”. Dari mana haramnya sih? Eits, tunggu dulu, Ga semua ucapan “seandainya” itu haram. Nah dibawah ini dijelasin yang mana yang haram dan yang mana yang halal… Lets take a look!

Pertama: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk memprotes syari’at, dalam hal ini hukumnya haram. Contohnya adalah perkataan: “Seandainya judi itu halal, tentu kami sudah untung besar setiap harinya.”

Kedua: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk menentang takdir, maka hal ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak demam, tentu saya tidak akan kehilangan kesempatan yang bagus ini.”

Ketiga: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk penyesalan, ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak ketiduran, tentu saya tidak akan ketinggalan pesawat tersebut.”

Keempat: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk menjadikan takdir sebagai dalih untuk berbuat maksiat, maka hukumnya haram. Seperti perkataan orang-orang musyrik:

ÙˆَÙ‚َالُوا Ù„َÙˆْ Ø´َاءَ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ُ Ù…َا عَبَدْÙ†َاهُÙ…ْ
“Dan mereka berkata: ‘Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).’” (QS. Az Zukhruf: 20)

Kelima: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk berangan-angan, ini dihukumi sesuai dengan yang diangan-angankan karena terdapat kaedah bahwa hukum sarana sama dengan hukum tujuan.

Jadi, apabila yang diangan-angankan adalah sesuatu yang jelek dan maksiat, maka kata andaikata dalam hal ini menjadi tercela dan pelakunya terkena dosa, walaupun dia tidak melakukan maksiat. Misalnya: “Seandainya saya kaya seperti si fulan, tentu setiap hari saya bisa berzina dengan gadis-gadis cantik dan elok.”
Namun, apabila yang dianggan-angankan adalah hal yang baik-baik atau dalam hal mendapatkan ilmu nafi’ (yang bermanfaat). Misalnya: “Seandainya saya punya banyak kitab, tentu saya akan lebih paham masalah agama.” Atau kalimat lain: “Seandainya saya punya banyak harta seperti si fulan, tentu saya akan memanfaatkan harta tersebut untuk banyak berderma.”

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)

Keenam: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan hanya sekedar pemberitaan, maka ini hukumnya boleh. Contoh: “Seandainya engkau kemarin menghadiri pengajian, tentu engkau akan banyak paham mengenai jual beli yang terlarang.”

See? , sudah tahu kan, "Seandainya" yang bagaimana yang diharamkan?
Semoga Bermanfaat....

Repost from someone's blog

Sabtu, 12 Juni 2010

Miss Independent

Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah yeah

ooh it's somethin' about
Just somethin about the way she move
I cant figure it out
there's somethin about her

said ooh its somethin about
kinda woman that want you but dont need you
hey i cant figure it out
there's something about her

cause she walk like a boss
talk like a boss
manicured nails to set the pedicure off
shes fly effortlessly

and she move like a boss
do what a boss do
she got me thinkin about getting involved
thats the kinda girl i need oh

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
wont you come and spend a little time?

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
ooh the way we shine
miss independent yeah

Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah yeah, oh

ooh there's somethin about
kinda woman that can do for herself
i look at her and it makes me proud
theres somethin about her

theres somethin oh so sexy about
kinda woman that dont even need my help
she said she got it she got it no doubt
there's something about her

cause she work like a boss play like a boss
car and a crib she bout to pay em both off
and her bills are paid on time

she made for a boss, only a boss
anything less she tellin them to get lost
thats the girl thats on my mind

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
wont you come and spend a little time?

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
ooh the way we shine
miss independent yeah

mmm her favorite thing to say
dont worry i got it
mmm and everything she got
best believe she bought it

mmm she gon' steal my heart
aint no doubt about it
girl you're everything i need
said you're everything i need

yeah yeah
yeah yeah, yeah yeah
yeah yeah, yeah yeah yeah, oh

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
wont you come and spend a little time?

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
ooh the way we shine
miss independent yeah

miss independent
thats why i love her





*ambil positifnya
saya ingin sekali menjadi wanita yang mandiri, mendapatkan segala yang saya mau dari hasil jerih payah saya sendiri, membantu orang lain dengan buah keringat saya, atas izin-Nya tentunya ^^

miss Independent wanna be, it's cool -___-

Kamis, 10 Juni 2010

Our Beloved Gaza.....


Cahaya putih yang membutakan mata

Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati



Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal




Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini



Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar



Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujan asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal


Rabu, 09 Juni 2010

Benarkah Bulu Kucing Sebabkan Kemandulan?

Berbicara mengenai kehamilan, tidak terlepas juga mengenai kemandulan. Ada pasangan yang baru menikah sudah mengandung tetapi ada pula yang sudah bertahun-tahun tapi belum dikarunia momongan. Akhirnya banyak pemikiran penyebab mandul. Ada yang mengatakan bahwa bulu kucing dapat menyebabkan mandul, dan sebagainya. Sebenarnya yang bisa menyebabkan kemandulan yaitu parasit yang dikenal sebagai Toxoplasma gondii. Parasit ini bisa menyebabkan penyakit toxoplasmosis.

Toxoplasma adalah penyakit yang menyerang pada hewan dan manusia, lelaki maupun wanita.. Pada hewan, penyakit toxoplasma ini bisa menyerang hewan-hewan yang berdarah panas, seperti: anjing, kucing, ayam, burung, kuda, sapi, domba, tikus, domba, harimau, babi, dan lain-lain. Tetapi kucing selama ini dianggap sebagai penyebab toxoplasma, karena di dalam tubuh kucing, toxoplasma bisa berkembang biak dengan dua cara, yaitu seksual (mikro dan makro gamet) dan aseksual (membelah diri). Sedangkan pada binatang selain kucing, toxoplasma hanya bisa berkembang biak dengan cara aseksual.

Pada manusia yang terkena penyakit toxoplasmosis, kebanyakan tidak mengalami gejala klinis yang dominan. Gejala dapat timbul pada infeksi akut, yaitu berupa adanya pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher atau ketiak.


Tetapi lama-kelamaan, toxoplasma itu dapat menyebabkan kemandulan. Pada pria, kemandulan disebabkan toxoplasma dapat menginfeksi saluran sperma dan menyebabkan peradangan. Sehingga peradangan pada saluran sperma ini menyebabkan penyempitan atau penutupan saluran sperma dan pada pria itu tidak dapat mengeluarkan sperma untuk membuahi sel telur.
Sedangkan pada perempuan, efek yang ditimbulkan hampir sama dengan pria. Infeksi toxoplasma itu dapat mengebabkan peradangan dan penyempitan pada saluran telur. Sehingga ovarium tidak akan dapat sampai ke rahim dan tidak dapat dibuahi oleh sperma. Toxoplasma juga dapat berpengaruh terhadap janin. Kista toxoplasma dapat masuk hingga kedalam otak janin dan menyebabkan cacat serta berbagai gangguan saraf lainnya. Selain itu, kepala janin bisa terisi oleh cairan sehingga kepalanya menjadi besar (hidrosefalus). Penularan Toxoplasma

Toxoplasma didalam tubuh kucing bisa menyebarkan kista selama kira-kira 10 hari. Dan penyebaran ini biasa terjadi pada kucing muda yang kekebalan tubuhnya masih kurang baik. Manusia atau binatang berdarah panas lainnya bisa tertular jika menelan kista atau kista toxoplasma, hingga ‘menetas’ serta berkembang didalam tubuh binatang atau manusia.
Kista tersebut akan tinggal dalam otot manusia dan hewan sehingga penularannya bisa juga terjadi melalui makanan, yaitu jika manusia atau hewan memakan daging yang mentah atau daging setengah matang yang telah mengandung kista toxoplasma.

Kista dapat hidup di tanah selama beberapa waktu tertentu sehingga dapat menular kepada manusia atau binatang lain melalui kontak langsung dengan kista tersebut.
Pada kucing, kista dapat keluar melalui kotoran kucing atau feces. Jadi bulu kucing juga tidak ‘pasti’ menyebabkan mandul, bulu dan liur kucing dapat menyebabkan kemandulan hanya jika pada bulu dan liur tersebut terdapat kista toxoplasma.

sumber : internet

artikel terkait: klik disini !

Tahukah kamu, kalau kucing itu.....

1. Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.

Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

2. Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia,
perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.
Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:

1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman

Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

3. Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

4. Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum.
Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”
(HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana.
Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing,
(HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
Subhanallah.... Ilove you more and more cat!

Repost from : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2256506

Artikel terkait: klik disini!



Kucing dalam Sejarah Islam

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebgai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Beberapa diantara orang terdekat nabi juga memelihara kucing. Aisyah binti abubakar shiddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Abdurrahman bin sakhr al Azdi. diberi julukan Abu huruyrah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Penghormatan para tokoh islam terhadap kucing pasca wafatnya Nabi SAW.

Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, Baybars al zahir, seorang sultan dari dinasti mamluk yang terkenal tegas dan berani, ternyata sangat menyayangi kucing. Bahkan al zahir sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya.

Baybars Al Zahir, sultan dinasti mamluk yang mendirikan taman-taman untuk kucing


Tradisi ini akhirnya menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul, hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.

Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.

Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan didunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.


Kucing yang memberi inspirasi bagi para sufi.

Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam ibnu bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan ibnu bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya. hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.

Ada juga cerita tentang seorang sufi di Iraq yang bernama Shibli, ia bermimpi dosa-dosanya diampuni setelah menyelamatkan nyawa seekor anak kucing dari bahaya. Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.

Cerita yang dijadikan sebagai sauri tauladan

Salah satu cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.

Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.
Setelah melakukan aksi keji itu, tiba-tiba sang pria tersebut tersentak kaget, bagaimana tidak! ia melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di bawah tempat tidur anaknya. melihat itu, si pria menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah membunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.

Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu pengetahuan?

Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini, Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.

Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir dapat terselamatkan.

Sumber: Majalah Adzzikra, terbitan 2007
Repost from: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2256506

Artikel terkait:
- Kucing Raas asli Indonesia
- Kucing Toyger

Kucing Raas asli Indonesia

Dinamakan kucing Raas karena kucing ini hanya berada atau berasal dari Pulau Raas. Pulau Raas adalah salah satu pulau di sekitar pulau madura sebelah timur. Namun di pulau Raas sendiri, kucing ini lebih dikenal sebagai kucing Busok. Kucing ini juga sempat dibawa keluar pulau Raas dan ditemukan di Sumenep. Kucing ini sebetulnya punya peluang untuk menjadi kucing ras karena berada pada lingkungan terbatas dengan pola perkimpoian tertentu sehingga terbentuk penampilan yang khas.




Kepercayaan

Kucing ini dipercaya mempunyai kekuatan gaib atau berhubungan dengan kekuatan mistis. Warga pulau Raas ada yang meyakini kelahiran kucing Raas ini berkaitan dengan kekuatan mistik. Kucing Busok merupakan hasil perkimpoian dari kucing betina warna apa saja dengan kucing Pitua atau kucing bertanduk. Masyarakat percaya kucing ini hanya dapat dilihat oleh anak (belum akil balig) yang notabene “belum mempunyai dosa”. Masyarakat juga percaya kucing ini dijumpai di kawasan sekitar kuburan.
Karena kepercayaan di atas maka banyak warga lebih memilih memelihara kucing betina dengan harapan dikimpoi kucing Pitua dan melahirkan kucing Busok. Selain itu bila sudah mempunyai kucing Busok mereka lebih memilih mengebiri kucing Busok agar tidak hilang karena terpikat dengan betina lain. Masyarakat juga percaya bahwa kucing Busok tidak dapat melahirkan keturuan kucing Busok yang berwarna abu-abu. Selain itu masyarakat percaya bila memelihara Busok, maka pemilik akan mendapat kelimpahan rejeki atau keberuntungan.

Kenyataan bahwa semua kucing Busok dikastrasi atau dikebiri oleh pemiliknya tersebut membuat kucing Busok tidak mempunyai jalur keturunan yang jelas dan konsisten, sehingga sulit utuk melahirkan bangsa kucing yang mempunyai ciri-ciri yang khas, yang untuk kemudian dapat diakui sebagai bangsa kucing tersendiri. Meskipun juga banyak orang tertarik dengan keberadaan kucing Busok, sehingga berusaha keras untuk memilikinya termasuk warga asing. Namun demikian faktor kepercayaan mistis tersebut yang membuat kucing Busok tetap berada di pulau Raas.

Tampilan umum mirip seperti kucing korat atau kucing Turkish angora dengan rambut berwarna abu-abu pada hampir seluruh bagian tubuh. Bentuk tubuh sebagaimana kucing lokal lain. Ada kecenderungan kaki belakang lebih panjang dari kaki depan.
Bentuk kepala dengan hidung berukuran sedang. Warna cuping hidung hitam.
Telinga berdiri tegak ke arah depan seperti kucing Turkish angora terkesan waspada, berukuran sedang dengan ujung telinga agak runcing.
Kucing Raas mempunyai warna mata hijau tua atau hijau gelap, tidak seperti Turkish angora atau Korat yang mempunyai warna mata hijau terang. Mata tidak begitu lebar dan berbentuk oval.
Rambut kucing Raas pendek dan halus. Rambut kucing ini berwarna abu-abu pada sebagian besar tubuhnya. Sementara bagian bawah tubuh, dada atau perut terdapat warna putih dengan batas yang tidak jelas.

Seandainya kucing Raas atau Busok ini dipelihara dan dikimpoikan dengan baik dalam waktu tidak terlalu lama akan terbentuk ras kucing yang khas Indonesia, karena kucing Raas mempuyai peluang untuk itu.

repost from http://kaskus.us

Selasa, 08 Juni 2010

About the Author

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Telah lumayan banyak post yang saya buat, dan ternyata saya sendiri belum memperkenalkan siapa saya. Menurut pepatah lama (sekali), tak kenal maka tak sayang. Untuk itu pada kesempatan kali ini, saya ingin menunjukkan jati diri saya. (maksudnya?)

Saya adalah pelajar SMA Negeri 78 di bilangan Jakarta Barat, yang kurang dari setahun lagi, saya akan segera menjadi mahasiswi. Dan saya bertekad untuk dapat masuk ke Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Sipil atau MIPA. Semoga post ini menjadi saksi tercapainya mimpi saya setelah saya diterima disana. Amiiiin ya Rabb.

Ditengah-tengah kegalauan yang tak berujung, memikirkan universitas yang akan saya tuju nanti. Tiba-tiba saja terfikirkan untuk membuat blog. Karena, menurut saya dengan sering-sering menulis blog, kita dapat kembali mem-flash back memory dimasa lalu kita. Meskipun ada banyak cara untuk dapat menyimpan kenangan-kenangan kita dimasa lalu, seperti buku diary, galeri foto, dll.

Saya lahir di Jakarta, Minggu, 20 Februari 2010. Sekarang ini saya tinggal di sebuah pemukiman padat penduduk di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan saya adalah anak kesatu dari 1 bersaudara (?).

Saat ini kesibukan saya adalah, selain mengejar nilai-nilai akademis, saya bergabung dalam organisasi Rohis 78, menjabat sebagai sekretaris. Meskipun masa jabatan saya hanya tinggal sebulan lagi, namun tanggung jawab saya dalam dakwah Islam adalah selamanya hingga akhir hayat nanti. (Amiiiin)

Dan satu lagi, saya menggemari matematika, kisah-kisah inspiratif dan juga buku.

Sekian

Semoga kita dapat menjalin ukhuwah dan bersama-sama menanamkan kebaikan sesuai syari'ah Islam dalam setiap aspek kehidupan kita. Amin ya Rabbal Alamin....




Sabtu, 05 Juni 2010

Jauhkanlah Hamba dari Futur dalam MengingatMu!


“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

Saudaraku…

Pengikut yang bertaqwa adalah mereka yang tidak menjadi lemah karena bencana, ujian, ketidakberuntungan yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh Allah dan Allah menyukai orang-orang yang bersabar.

Ada fenomena kelesuan atau futur dalam dimensi aqidah dan umumnya terjadi karena pergeseran orientasi hidup, lebih berorientasi pada materi duniawi an sich. Dan ada juga dalam dimensi ibadah dengan lemahnya disiplin -indhibath- terhadap amaliyah ubudiyah yaumiyah (harian). Adapun dalam dimensi fikriyah terlihat dengan lemahnya semangat meningkatkan ilmu. Di sisi lain pergeseran adab islami menyelimuti akhlaq mereka, belum lagi rasa jenuh dalam mengikuti aktivitas tarbawiyah atau pembinaan keislaman dan hubungan yang terlalu longgar antar lawan jenis.

Dalam hidup akan banyak ditemui bermacam jalan. Kadang datar, kadang menurun, kadang pula meninggi. Begitu pula dalam perjalanan dakwah. Ada saatnya para muharrik (orang yang bergerak) menemui jalan yang lurus dan mudah. Namun tidak jarang menjumpai onak dan duri. Hal demikian juga terjadi pada muharrik. Suatu saat ia memiliki kondisi iman yang tinggi. Di saat lain, iapun dapat mengalami degradasi iman. Tabiat manusia memang menggariskan demikian.

Dalam kondisi iman yang turun ini, para muharrik kadang terkena satu penyakit yang membahayakan kelangsungan gerang langkah dakwah. Yaitu penyakit futur atau kelesuan.

Saudaraku…

Futur berarti putusnya kegiatan setelah kontinyu bergerak atau diam setelah bergerak, atau malas, lamban dan santai setelah sungguh-sungguh.

Terjadinya futur bagi muharrik, sebenarnya merupakan hal yang wajar. Asal saja tidak mengakibatkan terlepasnya muharrik dari roda dakwah. Hanya malaikat yang mampu kontinyu mengabdi kepada Allah dengan kualitas terbaik.

Firman Allah, “dan kepunyaan-Nyalah segala apa yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada hentinya.” (Al-Anbiya: 19-20)

Karena itu Rasulallah sering berdoa:

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku akhirnya. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amalku keridhaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik hariku saat bertemu dengan-Mu.”

Penyebab Futur

Walaupun futur merupakan hal yang mungkin terjadi bagi muharrik, ada beberapa penyebab yang dapat menyegerakan timbulnya:

Pertama, berlebihan dalam din (Bersikap keras dan berlebihan dalam beragama)

Berlebihan pada suatu jenis amal akan berdampak kepada terabaikannya kewajiban-kewajiban lainnya. Dan sikap yang dituntut pada kita dalam beramal adalah washathiyyah atau sedang dan tengah-tengah agar tidak terperangkap dalam ifrath dan tafrith (mengabaikan kewajiban yang lain).

Dalam hadits yang lain Rasul bersabda:

“Sesungguhnya Din itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulitnya kecuali akan dikalahkan atau menjadi berat mengamalkannya.” (H.R. Muslim)

Karena itu, amal yang paling di sukai Allah swt. adalah yang sedikit dan kontinyu.

Kedua, berlebih-lebihan dalam hal yang mubah. (Berlebihan dan melampaui batas dalam mengkonsumsi hal-hal yang diperbolehkan)

Mubah adalah sesuatu yang dibolehkan. Namun para sahabat sangat menjaganya. Mereka lebih memilih untuk menjauhkan diri dari hal yang mubah karena takut terjatuh pada yang haram. Berlebihan dalam makanan menyebabkan seseorang menjadi gemuk. Kegemukan akan memberatkan badan. Sehingga orang menjadi malas. Malas membuat seseorang menjadi santai. Dan santai mengakibatkan kemunduran. Karena itu secara keseluruhan hal ini bisa menghalangi dalam amal dakwah.

Ketiga, memisahkan diri dari kebersamaan atau jamaah (Mengedepankan hidup menyendiri dan berlepas dari organisasi atau berjamaah)

Jauhnya seseorang dari berjamaah membuatnya mudah didekati syaitan. Rasul bersabda: “Setan itu akan menerkam manusia yang menyendiri, seperti serigala menerkam domba yang terpisah dari kawanannya.” (H.R. Ahmad)

Jika setan telah memasuki hatinya, maka tak sungkan hatinya akan melahirkan zhan (prasangka) yang tidak pada tempatnya kepada organisasi atau jamaah. Jika berlanjut, hal ini menyebabkan hilangnya sikap tsiqah (kepercayaan) kepada organisasi atau jamaah.

Dengan berjamaah, seseorang akan selalu mendapatkan adanya kegiatan yang selalu baru. Ini terjadi karena jamaah merupakan kumpulan pribadi, yang masing-masing memiliki gagasan dan ide baru. Sedang tanpa jamaah seseorang dapat terperosok kepada kebosanan yang terjadi akibat kerutinan. Karena itu imam Ali berkata: “Sekeruh-keruh hidup berjamaah, lebih baik dari bergemingnya hidup sendiri.”

Keempat, sedikit mengingat akhirat (Lemah dalam mengingat kematian dan kehidupan akhirat)

Saudaraku…

Banyak mengingat kehidupan akhirat membuat seseorang giat beramal. Selalu diingat akan adanya hisab atas setiap amalnya. Kebalikannya, sedikit mengingat kehidupan akhirat menyulitkan seseorang untuk giat beramal. Ini disebabkan tidak adanya pemacu amal berupa keinginan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Allah pada hari yaumul hisab nanti. Karena itu Rasulullah bersabda: “Jika sekiranya engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Kelima, melalaikan amalan siang dan malam (Tidak memiliki komitmen yang baik dalam mengamalkan aktivitas ’ubudiyah harian)

Pelaksanaan ibadah secara tekun, membuat seseorang selalu ada dalam perlindungan Allah. Selalu terjaga komunikasi sambung rasa antara ia dengan Allah swt. Ini membuatnya mempersiapkan kondisi ruhiyah atau spiritual yang baik sebagai dasar untuk bergerak dakwah. Namun sebaliknya, kelalaian untuk melaksanakan amalan, berupa rangkaian ibadah baik yang wajib maupun sunnah, dapat membuat seseorang terjerumus untuk sedikit demi sedikit merenggangkan hubungannya dengan Allah. jika ini terjadi, maka sulit baginya menjaga kondisi ruhiyah dalam keadaan taat kepada Allah. kadang hal ini juga berkaitan dengan kemampuan untuk berbicara kepada hati. Dakwah yang benar, selalu memulainya dengan memanggil hati manusia, sementara sedikitnya pelaksanaan ibadah membuatnya sedikit memiliki cahaya.

Allah berfirman: “Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah ia mempunyai cahaya sedikit pun.” (An-Nur: 40)

Keenam, masuknya barang haram ke dalam perut (Mengkonsumsi sesuatu yang syubhat, apalagi haram)

Ketujuh, tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan. (Tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dakwah)

Setiap perjuangan selalu menghadapi tantangan. Haq dan bathil selalu berusaha untuk memperbesar pengaruhnya masing-masing. Akan selalu ada orang-orang Pendukung Islam. Di lain pihak akan selalu tumbuh orang-orang pendukung hawa nafsu. Dan dalam waktu yang Allah kehendaki akan bertemu dalam suatu “fitnah”. Dalam bahasa Arab, kata “fitnah” berasal dari kata yang digunakan untuk menggambarkan proses penyaringan emas dari batu-batu lainnya. Karena itu “fitnah” merupakan sunnatullah yang akan mengenai para pelaku dakwah. Dengan “fitnah” Allah juga menyaring siapa hamba yang masuk golongan shadiqin dan siapa yang kadzib (dusta). Dan jika fitnah itu datang, sementara ia tidak siap menerimanya, besar kemungkinan akan terjadi pengubahan orientasi dalam perjuangannya. Dan itu membuat futur. Allah Berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka hati-hatilah kamu terhadap mereka.” (Al-Ahqaf: 14)

Kedelapan, bersahabat dengan orang-orang yang lemah (Berteman dengan orang-orang yang buruk dan bersemangat rendah)

Kondisi lingkungan (biah) dapat menentukan kualitas seseorang. Teman yang baik akan melahirkan lingkungan yang baik. Akan tumbuh suasana ta’awun atau tolong-menolong dan saling menasihatkan. Sementara teman yang buruk dapat melunturkan hamasah (kemauan) yang semula telah menjadi tekad. Karena itu Rasulullah bersabda:

“Seseorang atas diri sahabatnya, hendaklah melihat salah seorang di antara kalian siapa ia berteman.” (H.R. Abu Daud)

Kesembilan, spontanitas dalam beramal (Tidak ada perencanaan yang baik dalam beramal, baik dalam skala individu atau fardi maupun komunitas atau jama’i)

Amal yang tidak terencana, yang tidak memiliki tujuan sasaran dan sarana yang jelas, tidak dapat melahirkan hasil yang diharapkan. Hanya akan timbul kepenatan dalam berdakwah, sementara hasil yang ditunggu tak kunjung datang. Karena itu setiap amal harus memiliki minhajiatul amal (sistematika kerja). Hal ini akan membuat ringan dan mudahnya suatu amal.

Kesepuluh, jatuh dalam kemaksiatan (Meremehkan dosa dan maksiat)

Perbuatan maksiat membuat hati tertutup dengan kefasikan. Jika kondisi ini terjadi, sulit diharapkan seorang juru dakwah mampu beramal untuk jamaahnya. Bahkan untuk menjaga diri sendiri pun sulit.

Cara Mengobati Kelesuan

Saudaraku…

Untuk mengobati penyakit futur ini, beberapa ulama memberikan beberapa resep.

Pertama, jauhi kemaksiatan

Kemaksiatan akan mendatangkan kemungkaran Allah. Dan pada akhirnya membawa kepada kesesatan. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa musibah oleh kemurkaan-Ku, maka binasalah ia.” (Thaha: 81)

Jauh dari kemaksiatan akan mendatangkan hidup yang akan lebih berkah. Dengan keberkahan ini orang dapat terhindar dari penyakit futur. Allah berfirman:

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan dari bumi.” (Al-A’raf: 96)

Kedua, tekun mengamalkan amalan siang dan malam

Amalan siang dan malam dapat melindungi dan menjaga pelaku dakwah untuk selalu berhubungan dengan Allah swt. Hal ini dapat menjauhkannya dari perbuatan yang tidak mendapat restu dari Allah.

Allah berfirman:

“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu, ialah orang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang (mengandung) keselamatan. Dan orang-orang yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (Al-Furqan: 63-64)

Ketiga, mengintai waktu-waktu yang baik

Dalam banyak hadits Rasulullah saw. banyak menginformasikan adanya waktu-waktu tertentu dimana Allah swt. lebih memperhatikan doa hamba-Nya. Sepertiga malam terakhir, hari Jum’at, antara dua khutbah, ba’da Ashar hari Jum’at, bulan Ramadhan, bulan Zulqaedah, Zulhijjah, Muharram, rajab dll. Waktu-waktu itu memiliki keistimewaan yang dapat mengangkat derajat seseorang di hadapan Allah.

Keempat, menjauhi hal-hal yang berlebihan.

Berlebihan dalam kebaikan bukan merupakan tindakan bijaksana. Apalagi berlebihan dalam keburukan. Allah memerintah manusia sesuai dengan kemampuannya.

Firman Allah:

“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah sesuai dengan kesanggupanmu!” (At-Taghabun: 6)

Islam adalah Din tawazun (keseimbangan). Disuruhnya pemeluknya memperhatikan akhirat, namun jangan melupakan kehidupan dunia. Seluruh anggota tubuh dan jiwa mempunyai haknya masing-masing yang harus ditunaikan. Dalam ayat lain Allah berfirman:

“Demikianlah kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat pertengahan (adil) dan pilihan. (Al-Baqarah: 143)

Kelima, melazimi Jamaah

“Berjamaah itu rahmat, Firqah (perpecahan) itu azab.” demikian sabda Rasulullah. Dalam hadits yang lain beliau bersabda: “Barangsiapa yang menghendaki tengahnya surga, hendaklah ia melazimi jamaah.”

Dengan jamaah seorang muharrik akan selalu berada dalam majelis dzikir dan pikir. Hal ini membuatnya selalu terikat dengan komitmennya semula. Juga jamaah dapat memberikan program dan kegiatan yang variatif. Sehingga terhindarlah ia dari kebosanan dan rutinitas.

Keenam, mengenal kendala yang akan menghadang

Saudaraku…

Pengetahuan pelaku dakwah dan pejuang akan tabiat jalan yang hendak dilalui serta rambu-rambu yang ada, akan membuatnya siap, minimal tidak gentar, untuk menjalani rintangan yang akan datang. Allah berfirman:

“Dan beberapa banyak Nabi yang berperang bersama mereka sebagian besar karena bencana yang menimpa di jalan Allah, dan tidak pula lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

Ketujuh, teliti dan sistemik dalam kerja.

Dengan perencanaan yang baik, Pembagian tugas yang jelas, serta kesadaran akan tanggung jawab yang diemban, dapat membuat harakah menjadi harakatul muntijah (harakah yang berhasil). Perencanaan akan menyadarkan pejuang, bahwa jalan yang ditempuh amat panjang. Tujuan yang akan dicapai amat besar. Karena itu juga dibutuhkan waktu, amal dan percobaan yang besar. Jika ini semua telah dimengerti, insya Allah akan tercapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan.

Kedelapan, memilih teman yang shalih

Rasulullah bersabda:

“Seseorang tergantung pada sahabatnya, maka hendaklah ia melihat dengan siapa ia berteman.” (H.R. Abu Daud)

Kesembilan, menghibur diri dengan hal yang mubah

Bercengkerama dengan keluarga, mengambil secukupnya kegiatan rekreatif serta memberikan hak badan secara cukup mampu membuat diri menjadi segar kembali untuk melanjutkan amal yang sedang dikerjakan.

Kesepuluh, mengingat mati, surga dan neraka

Rasulullah bersabda: “Jika sekiranya engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Saudaraku…

Ketahuilah, bahwa futur menyebabkan jalan dakwah yang harus di tempuh menjadi lebih panjang, sebab tidak mendapatkan ma’iyatullah (kebersamaan dan pembelaan Allah) dan daya intilaq (lompatan) kita menjadi lebih berat, baik karena borosnya biaya dan rontoknya para pejuang dan penyeru dakwah. Mudah-mudahan Allah selalu menjaga kita, Amin. Wallahu a’lam bis shawab

Fikih Dakwah
Oleh :Mahfudz Siddiq, MSi.

repost from:
Dakwatuna - Agar Futur tidak menghantui

Yuk! Lebih dekat dengan Islam...