Minggu, 20 Juni 2010

Pneeilitan Tnetnag Craa Bcaa Mnasuia


Menuurt sbeauh penilitean di Cmabrigde Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah bgaimanaa urtaun hruuf-hruuf di dlaam sebauh ktaa, ynag palnig pnteing adlaah leatk hruuf partema dan terkhair itu bnaer. Siasnya dpaat brantaaken saam skelai dan kmau maish dpaat mebmacanya tnpaa msaalah. Hal ini kaerna otak manusia tidak membaca setiap huruf masing-masing, tatepi kata keseluruahn.
Manejkubakn naggk?”

Sabtu, 19 Juni 2010

Menyingkap Rahasia Sunnatullah

dakwatuna.com – Dalam sebuah pengajian di Masjid Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Los Angeles, seorang bertanya mengenai beberapa Negara yang tadinya lemah, tetapi kerana kerja keras mereka kini menjadi bangkit. Seperti Korea dan Jepang. Padahal mereka dalam pengelolaan sitem bernegara tidak pernah mengatasnamakan syariah. Demikian juga negara-negara maju lainnya di Eropa maupun di Amerika. Sementara umat Islam hanya berteriak syariah, tetapi mereka belum bangkit-bangkit.

Di manakah yang salah?

Memang pertanyaan seperti ini kerap kali muncul. Kalau tidak diimbangi dengan keimanan yang kuat dan pemahaman yang luas, bisa saja seseorang salah paham, lalu tiba-tiba ia keluar dari Islam. Sebab pada kenyataannya banyak negara umat Islam yang tidak berdaya dan tidak berwibawa. Bahkan mereka tidak sanggup menyelesaikan persoalan mereka sendiri secara internal. Lalu bagaimana cara menjawab pertanyaan seperti ini?

Saya jelaskan bahwa di alam ini ada dua sistem: Pertama, sistem yang didisain secara khusus untuk mengatur jalannya segala wujud, sehingga semuanya berjalan dengan rapi dan terartur. Ini disebut dengan sunnatullah, dan para ilmuan sering menyebutnya dengan istilah hukum alam. Kedua, sistem yang diturunkan melalui wahyu, untuk mengatur dan menuntun bagaimana manusia hidup di muka bumi sehingga tidak bertentangan dengan tujuan yang telah Allah swt. tentukan, ini disebut dengan syari’atullah. Adapun mengenai sunnatullah siapa saja yang mematuhinya ia akan mendapatkan manfaat secara duniawi. Tidak ada bedanya antara orang yang beriman maupun yang tidak. Sebab sunnatullah lebih berupa hukum kausalitas (sebab mesabab). Ia bersifat matematis. Siapa yang bersungguh-sungguh dapat manfaatanya. Siapa yang makan, kenyang sekalipun ia tidak beriman, dan yang tidak makan, lapar, sekalipun ia beriman. Dalam hal ini pernah dicontohkan dengan dua tempat. Satunya masjid dan satunya tempat maksiat. Secara sunnatullah tempat maksiat lebih patuh, yaitu di atas bangunan tersebut dipasang penangkal petir. Sementara masjid mengabaikan sunnatullah, dengan anggapan bahwa itu tempat ibadah. Maka tidak perlu diberi penangkal petir. Apa yang terjadi kemudian adalah bahwa tiba-tiba petir menyambar, masjid itu hancur dan tempat maksiat itu tidak.

Di sini menarik untuk dicatat bahwa hidup di dunia tidak cukup hanya dengan patuh kepada syariatullah tetapi juga harus patuh kepada sunnatullah. Islam bukan hanya ikut syariatullah tetapi juga ikut sunnatullah.

Rasulullah saw. tidak hanya mengajarkan shalat dan puasa tetapi juga mengajarkan kejujuran dan keadilan, kerapian, kerja keras, kedisiplinan, kesungguhan menegakkan hukum (sisi yang kedua ini termasuk sunnatullah). Islam tidak hanya melarang tindakan mengabaikan shalat, puasa dan ritual lainnya, tetapi juga melarang sogok menyogok, korupsi, menipu, kedzaliman dan sebagainya. Dalam kenyataan sehari-hari di tengah umat Islam masih banyak yang tidak mengambil Islam secara lengkap. Islam hanya diambil sisi syariahnya (baca: ritualnya) saja. Sementara sunnatullah di lapangan sosial diabaikan. Kebiasaan korupsi, menipu, sogok menyogok, tidak jujur dianggap pemandangan yang biasa. Sementara negara-negara maju, sangat takut dari kebiasaan seperti ini. Setiap tindakan menipu, sogok-menyogok, korupsi dan lain sebagainya, sekecil apapun mereka lakukan, maka akan ditindak secara hukum dengan tegas. Karenanya mereka maju secara keduniaan.

Sementara di sisi lain kita menyaksikan orang-orang Islam tidak berdaya. Mereka mati dipojok masjid, dan tidak bisa memberikan kontribusi bagi kemanusiaan secara luas. Padahal dalam sejarah Islam, telah terbukti bahwa umat ini pernah memimpin seperempat dunia, dengan kegemilangan sejarah tak terhingga bagi kemanusiaan. Puncaknya di zaman Umar Bin Khatthab lalu di zaman Umar bin Abdul Aziz. Pada zaman itu tidak ada seorangpun yang didzalimi. Umar bin Khaththab pernah mengumumkan bahwa anak bayi dari sejak lahir sampai umur lima tahun, ditanggung oleh negara. Dan ternyata aturan ini kini dipraktikkan di Amerika.

Seluruh pajak pada zaman itu benar-benar disalurkan secara benar. Tidak ada yang diselewengkan. Ditambah lagi dengan kewajiban zakat yang secara khusus disiapkan untuk membantu kemanusiaan. Kareananya pada zaman ke dua Umar tersebut rakyat tidak hanya mencapai puncak kesejahteraan tetapi juga mendapatkan keadilan hukum secara proporsional.

Di negara-negara maju ternyata telah mempraktikkan ini. Mereka hidup di atas pajak. Dan secara tarnsparan pajak-pajak tersebut dikelola dengan benar. Baik untuk pengembangan infra-struktur maupun untuk kebutuhan sosial secara umum. Semakin banyak tuntutan kebutuhan infra-struktur dan sosial semakin mereka tingkatkan pajaknya. Dalam perjalanan yang saya alami ke kota-kota besar di Kanada dan Amerika, saya banyak mendegar cerita bahwa belum pernah di sana ada seorang pasien ditolak masuk rumah sakit karena tidak punya biaya. Para homeless dan jobless (orang-orang yang tidak punya rumah dan tidak punya pekerjaan) mendapatkan tunjangan khusus dari negara berupa tempat tinggal dan kebutuhan makanan. Orang-orang jompo dirawat dan ditanggung oleh negara. Bagi mereka menyelamatkan kemanusiaan adalah hal yang harus diprioritaskan.

Dalam Islam, semua variable dan contoh-contoh tersebut adalah sunnatullah dan syariatullah sekaligus. Bahwa Islam bukan hanya sibuk mengurus perbedaan pendapat dalam masalah fikih seperti qunut, jumlah rakaat tarawih dan lain sebagainya, melainkan menyelamatkan kemanusiaa adalah juga Islam. Bahwa Islam bukan hanya shalat, dzikir di masjid-masjid, melainkan berkata jujur, menjauhi sogok menyogok, disiplin, bekerja keras, transparansi, tidak koupsi dan lain sebagianya adalah juga Islam.

Kini kita sudah saatnya umat Islam kembali ke fitrhanya semula, seperti yang dicontahkan Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya, serta penurusnya dari para tabi’in yang salih. Fitrah kepatuhan secara komprhensif, bukan parsial. Fitrah kesungguhan menjalankan syariatullah sekaligus sunnatullah. Sebab hanya dengan langkah ini umat Islam akan kembali berdaya dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemanusiaan di seluruh alam (baca: rahmatan lil aalamiin). Wallahu a’lam bishshawab.

Kamis, 17 Juni 2010

Mengucapkan "Seandainya" itu Haram

Bismillah

Mengucapkan "seandainya" haram? Wah, kalo gitu banyak banget dong dosa yang kita perbuat selama ini? Kan kita sering bangat mengucapkan kata “seandainya”. Dari mana haramnya sih? Eits, tunggu dulu, Ga semua ucapan “seandainya” itu haram. Nah dibawah ini dijelasin yang mana yang haram dan yang mana yang halal… Lets take a look!

Pertama: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk memprotes syari’at, dalam hal ini hukumnya haram. Contohnya adalah perkataan: “Seandainya judi itu halal, tentu kami sudah untung besar setiap harinya.”

Kedua: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk menentang takdir, maka hal ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak demam, tentu saya tidak akan kehilangan kesempatan yang bagus ini.”

Ketiga: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk penyesalan, ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak ketiduran, tentu saya tidak akan ketinggalan pesawat tersebut.”

Keempat: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk menjadikan takdir sebagai dalih untuk berbuat maksiat, maka hukumnya haram. Seperti perkataan orang-orang musyrik:

وَقَالُوا لَوْ شَاءَ الرَّحْمَنُ مَا عَبَدْنَاهُمْ
“Dan mereka berkata: ‘Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).’” (QS. Az Zukhruf: 20)

Kelima: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan untuk berangan-angan, ini dihukumi sesuai dengan yang diangan-angankan karena terdapat kaedah bahwa hukum sarana sama dengan hukum tujuan.

Jadi, apabila yang diangan-angankan adalah sesuatu yang jelek dan maksiat, maka kata andaikata dalam hal ini menjadi tercela dan pelakunya terkena dosa, walaupun dia tidak melakukan maksiat. Misalnya: “Seandainya saya kaya seperti si fulan, tentu setiap hari saya bisa berzina dengan gadis-gadis cantik dan elok.”
Namun, apabila yang dianggan-angankan adalah hal yang baik-baik atau dalam hal mendapatkan ilmu nafi’ (yang bermanfaat). Misalnya: “Seandainya saya punya banyak kitab, tentu saya akan lebih paham masalah agama.” Atau kalimat lain: “Seandainya saya punya banyak harta seperti si fulan, tentu saya akan memanfaatkan harta tersebut untuk banyak berderma.”

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)

Keenam: Apabila ucapan ’seandainya’ digunakan hanya sekedar pemberitaan, maka ini hukumnya boleh. Contoh: “Seandainya engkau kemarin menghadiri pengajian, tentu engkau akan banyak paham mengenai jual beli yang terlarang.”

See? , sudah tahu kan, "Seandainya" yang bagaimana yang diharamkan?
Semoga Bermanfaat....

Repost from someone's blog

Sabtu, 12 Juni 2010

Miss Independent

Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah yeah

ooh it's somethin' about
Just somethin about the way she move
I cant figure it out
there's somethin about her

said ooh its somethin about
kinda woman that want you but dont need you
hey i cant figure it out
there's something about her

cause she walk like a boss
talk like a boss
manicured nails to set the pedicure off
shes fly effortlessly

and she move like a boss
do what a boss do
she got me thinkin about getting involved
thats the kinda girl i need oh

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
wont you come and spend a little time?

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
ooh the way we shine
miss independent yeah

Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah
Yeah yeah, yeah yeah yeah, oh

ooh there's somethin about
kinda woman that can do for herself
i look at her and it makes me proud
theres somethin about her

theres somethin oh so sexy about
kinda woman that dont even need my help
she said she got it she got it no doubt
there's something about her

cause she work like a boss play like a boss
car and a crib she bout to pay em both off
and her bills are paid on time

she made for a boss, only a boss
anything less she tellin them to get lost
thats the girl thats on my mind

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
wont you come and spend a little time?

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
ooh the way we shine
miss independent yeah

mmm her favorite thing to say
dont worry i got it
mmm and everything she got
best believe she bought it

mmm she gon' steal my heart
aint no doubt about it
girl you're everything i need
said you're everything i need

yeah yeah
yeah yeah, yeah yeah
yeah yeah, yeah yeah yeah, oh

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
wont you come and spend a little time?

she got her own thing
thats why i love her
miss independent
ooh the way we shine
miss independent yeah

miss independent
thats why i love her





*ambil positifnya
saya ingin sekali menjadi wanita yang mandiri, mendapatkan segala yang saya mau dari hasil jerih payah saya sendiri, membantu orang lain dengan buah keringat saya, atas izin-Nya tentunya ^^

miss Independent wanna be, it's cool -___-

Kamis, 10 Juni 2010

Our Beloved Gaza.....


Cahaya putih yang membutakan mata

Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati



Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal




Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini



Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar



Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujan asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal


Rabu, 09 Juni 2010

Benarkah Bulu Kucing Sebabkan Kemandulan?

Berbicara mengenai kehamilan, tidak terlepas juga mengenai kemandulan. Ada pasangan yang baru menikah sudah mengandung tetapi ada pula yang sudah bertahun-tahun tapi belum dikarunia momongan. Akhirnya banyak pemikiran penyebab mandul. Ada yang mengatakan bahwa bulu kucing dapat menyebabkan mandul, dan sebagainya. Sebenarnya yang bisa menyebabkan kemandulan yaitu parasit yang dikenal sebagai Toxoplasma gondii. Parasit ini bisa menyebabkan penyakit toxoplasmosis.

Toxoplasma adalah penyakit yang menyerang pada hewan dan manusia, lelaki maupun wanita.. Pada hewan, penyakit toxoplasma ini bisa menyerang hewan-hewan yang berdarah panas, seperti: anjing, kucing, ayam, burung, kuda, sapi, domba, tikus, domba, harimau, babi, dan lain-lain. Tetapi kucing selama ini dianggap sebagai penyebab toxoplasma, karena di dalam tubuh kucing, toxoplasma bisa berkembang biak dengan dua cara, yaitu seksual (mikro dan makro gamet) dan aseksual (membelah diri). Sedangkan pada binatang selain kucing, toxoplasma hanya bisa berkembang biak dengan cara aseksual.

Pada manusia yang terkena penyakit toxoplasmosis, kebanyakan tidak mengalami gejala klinis yang dominan. Gejala dapat timbul pada infeksi akut, yaitu berupa adanya pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher atau ketiak.


Tetapi lama-kelamaan, toxoplasma itu dapat menyebabkan kemandulan. Pada pria, kemandulan disebabkan toxoplasma dapat menginfeksi saluran sperma dan menyebabkan peradangan. Sehingga peradangan pada saluran sperma ini menyebabkan penyempitan atau penutupan saluran sperma dan pada pria itu tidak dapat mengeluarkan sperma untuk membuahi sel telur.
Sedangkan pada perempuan, efek yang ditimbulkan hampir sama dengan pria. Infeksi toxoplasma itu dapat mengebabkan peradangan dan penyempitan pada saluran telur. Sehingga ovarium tidak akan dapat sampai ke rahim dan tidak dapat dibuahi oleh sperma. Toxoplasma juga dapat berpengaruh terhadap janin. Kista toxoplasma dapat masuk hingga kedalam otak janin dan menyebabkan cacat serta berbagai gangguan saraf lainnya. Selain itu, kepala janin bisa terisi oleh cairan sehingga kepalanya menjadi besar (hidrosefalus). Penularan Toxoplasma

Toxoplasma didalam tubuh kucing bisa menyebarkan kista selama kira-kira 10 hari. Dan penyebaran ini biasa terjadi pada kucing muda yang kekebalan tubuhnya masih kurang baik. Manusia atau binatang berdarah panas lainnya bisa tertular jika menelan kista atau kista toxoplasma, hingga ‘menetas’ serta berkembang didalam tubuh binatang atau manusia.
Kista tersebut akan tinggal dalam otot manusia dan hewan sehingga penularannya bisa juga terjadi melalui makanan, yaitu jika manusia atau hewan memakan daging yang mentah atau daging setengah matang yang telah mengandung kista toxoplasma.

Kista dapat hidup di tanah selama beberapa waktu tertentu sehingga dapat menular kepada manusia atau binatang lain melalui kontak langsung dengan kista tersebut.
Pada kucing, kista dapat keluar melalui kotoran kucing atau feces. Jadi bulu kucing juga tidak ‘pasti’ menyebabkan mandul, bulu dan liur kucing dapat menyebabkan kemandulan hanya jika pada bulu dan liur tersebut terdapat kista toxoplasma.

sumber : internet

artikel terkait: klik disini !

Tahukah kamu, kalau kucing itu.....

1. Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.

Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

2. Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia,
perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.
Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:

1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman

Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

3. Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

4. Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum.
Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”
(HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana.
Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing,
(HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
Subhanallah.... Ilove you more and more cat!

Repost from : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2256506

Artikel terkait: klik disini!



Kucing dalam Sejarah Islam

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebgai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Beberapa diantara orang terdekat nabi juga memelihara kucing. Aisyah binti abubakar shiddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Abdurrahman bin sakhr al Azdi. diberi julukan Abu huruyrah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Penghormatan para tokoh islam terhadap kucing pasca wafatnya Nabi SAW.

Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, Baybars al zahir, seorang sultan dari dinasti mamluk yang terkenal tegas dan berani, ternyata sangat menyayangi kucing. Bahkan al zahir sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya.

Baybars Al Zahir, sultan dinasti mamluk yang mendirikan taman-taman untuk kucing


Tradisi ini akhirnya menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul, hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.

Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.

Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan didunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.


Kucing yang memberi inspirasi bagi para sufi.

Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam ibnu bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan ibnu bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya. hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.

Ada juga cerita tentang seorang sufi di Iraq yang bernama Shibli, ia bermimpi dosa-dosanya diampuni setelah menyelamatkan nyawa seekor anak kucing dari bahaya. Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.

Cerita yang dijadikan sebagai sauri tauladan

Salah satu cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.

Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.
Setelah melakukan aksi keji itu, tiba-tiba sang pria tersebut tersentak kaget, bagaimana tidak! ia melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di bawah tempat tidur anaknya. melihat itu, si pria menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah membunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.

Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu pengetahuan?

Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini, Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.

Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir dapat terselamatkan.

Sumber: Majalah Adzzikra, terbitan 2007
Repost from: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2256506

Artikel terkait:
- Kucing Raas asli Indonesia
- Kucing Toyger

Kucing Raas asli Indonesia

Dinamakan kucing Raas karena kucing ini hanya berada atau berasal dari Pulau Raas. Pulau Raas adalah salah satu pulau di sekitar pulau madura sebelah timur. Namun di pulau Raas sendiri, kucing ini lebih dikenal sebagai kucing Busok. Kucing ini juga sempat dibawa keluar pulau Raas dan ditemukan di Sumenep. Kucing ini sebetulnya punya peluang untuk menjadi kucing ras karena berada pada lingkungan terbatas dengan pola perkimpoian tertentu sehingga terbentuk penampilan yang khas.




Kepercayaan

Kucing ini dipercaya mempunyai kekuatan gaib atau berhubungan dengan kekuatan mistis. Warga pulau Raas ada yang meyakini kelahiran kucing Raas ini berkaitan dengan kekuatan mistik. Kucing Busok merupakan hasil perkimpoian dari kucing betina warna apa saja dengan kucing Pitua atau kucing bertanduk. Masyarakat percaya kucing ini hanya dapat dilihat oleh anak (belum akil balig) yang notabene “belum mempunyai dosa”. Masyarakat juga percaya kucing ini dijumpai di kawasan sekitar kuburan.
Karena kepercayaan di atas maka banyak warga lebih memilih memelihara kucing betina dengan harapan dikimpoi kucing Pitua dan melahirkan kucing Busok. Selain itu bila sudah mempunyai kucing Busok mereka lebih memilih mengebiri kucing Busok agar tidak hilang karena terpikat dengan betina lain. Masyarakat juga percaya bahwa kucing Busok tidak dapat melahirkan keturuan kucing Busok yang berwarna abu-abu. Selain itu masyarakat percaya bila memelihara Busok, maka pemilik akan mendapat kelimpahan rejeki atau keberuntungan.

Kenyataan bahwa semua kucing Busok dikastrasi atau dikebiri oleh pemiliknya tersebut membuat kucing Busok tidak mempunyai jalur keturunan yang jelas dan konsisten, sehingga sulit utuk melahirkan bangsa kucing yang mempunyai ciri-ciri yang khas, yang untuk kemudian dapat diakui sebagai bangsa kucing tersendiri. Meskipun juga banyak orang tertarik dengan keberadaan kucing Busok, sehingga berusaha keras untuk memilikinya termasuk warga asing. Namun demikian faktor kepercayaan mistis tersebut yang membuat kucing Busok tetap berada di pulau Raas.

Tampilan umum mirip seperti kucing korat atau kucing Turkish angora dengan rambut berwarna abu-abu pada hampir seluruh bagian tubuh. Bentuk tubuh sebagaimana kucing lokal lain. Ada kecenderungan kaki belakang lebih panjang dari kaki depan.
Bentuk kepala dengan hidung berukuran sedang. Warna cuping hidung hitam.
Telinga berdiri tegak ke arah depan seperti kucing Turkish angora terkesan waspada, berukuran sedang dengan ujung telinga agak runcing.
Kucing Raas mempunyai warna mata hijau tua atau hijau gelap, tidak seperti Turkish angora atau Korat yang mempunyai warna mata hijau terang. Mata tidak begitu lebar dan berbentuk oval.
Rambut kucing Raas pendek dan halus. Rambut kucing ini berwarna abu-abu pada sebagian besar tubuhnya. Sementara bagian bawah tubuh, dada atau perut terdapat warna putih dengan batas yang tidak jelas.

Seandainya kucing Raas atau Busok ini dipelihara dan dikimpoikan dengan baik dalam waktu tidak terlalu lama akan terbentuk ras kucing yang khas Indonesia, karena kucing Raas mempuyai peluang untuk itu.

repost from http://kaskus.us

Selasa, 08 Juni 2010

About the Author

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Telah lumayan banyak post yang saya buat, dan ternyata saya sendiri belum memperkenalkan siapa saya. Menurut pepatah lama (sekali), tak kenal maka tak sayang. Untuk itu pada kesempatan kali ini, saya ingin menunjukkan jati diri saya. (maksudnya?)

Saya adalah pelajar SMA Negeri 78 di bilangan Jakarta Barat, yang kurang dari setahun lagi, saya akan segera menjadi mahasiswi. Dan saya bertekad untuk dapat masuk ke Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Sipil atau MIPA. Semoga post ini menjadi saksi tercapainya mimpi saya setelah saya diterima disana. Amiiiin ya Rabb.

Ditengah-tengah kegalauan yang tak berujung, memikirkan universitas yang akan saya tuju nanti. Tiba-tiba saja terfikirkan untuk membuat blog. Karena, menurut saya dengan sering-sering menulis blog, kita dapat kembali mem-flash back memory dimasa lalu kita. Meskipun ada banyak cara untuk dapat menyimpan kenangan-kenangan kita dimasa lalu, seperti buku diary, galeri foto, dll.

Saya lahir di Jakarta, Minggu, 20 Februari 2010. Sekarang ini saya tinggal di sebuah pemukiman padat penduduk di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan saya adalah anak kesatu dari 1 bersaudara (?).

Saat ini kesibukan saya adalah, selain mengejar nilai-nilai akademis, saya bergabung dalam organisasi Rohis 78, menjabat sebagai sekretaris. Meskipun masa jabatan saya hanya tinggal sebulan lagi, namun tanggung jawab saya dalam dakwah Islam adalah selamanya hingga akhir hayat nanti. (Amiiiin)

Dan satu lagi, saya menggemari matematika, kisah-kisah inspiratif dan juga buku.

Sekian

Semoga kita dapat menjalin ukhuwah dan bersama-sama menanamkan kebaikan sesuai syari'ah Islam dalam setiap aspek kehidupan kita. Amin ya Rabbal Alamin....




Sabtu, 05 Juni 2010

Jauhkanlah Hamba dari Futur dalam MengingatMu!


“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

Saudaraku…

Pengikut yang bertaqwa adalah mereka yang tidak menjadi lemah karena bencana, ujian, ketidakberuntungan yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh Allah dan Allah menyukai orang-orang yang bersabar.

Ada fenomena kelesuan atau futur dalam dimensi aqidah dan umumnya terjadi karena pergeseran orientasi hidup, lebih berorientasi pada materi duniawi an sich. Dan ada juga dalam dimensi ibadah dengan lemahnya disiplin -indhibath- terhadap amaliyah ubudiyah yaumiyah (harian). Adapun dalam dimensi fikriyah terlihat dengan lemahnya semangat meningkatkan ilmu. Di sisi lain pergeseran adab islami menyelimuti akhlaq mereka, belum lagi rasa jenuh dalam mengikuti aktivitas tarbawiyah atau pembinaan keislaman dan hubungan yang terlalu longgar antar lawan jenis.

Dalam hidup akan banyak ditemui bermacam jalan. Kadang datar, kadang menurun, kadang pula meninggi. Begitu pula dalam perjalanan dakwah. Ada saatnya para muharrik (orang yang bergerak) menemui jalan yang lurus dan mudah. Namun tidak jarang menjumpai onak dan duri. Hal demikian juga terjadi pada muharrik. Suatu saat ia memiliki kondisi iman yang tinggi. Di saat lain, iapun dapat mengalami degradasi iman. Tabiat manusia memang menggariskan demikian.

Dalam kondisi iman yang turun ini, para muharrik kadang terkena satu penyakit yang membahayakan kelangsungan gerang langkah dakwah. Yaitu penyakit futur atau kelesuan.

Saudaraku…

Futur berarti putusnya kegiatan setelah kontinyu bergerak atau diam setelah bergerak, atau malas, lamban dan santai setelah sungguh-sungguh.

Terjadinya futur bagi muharrik, sebenarnya merupakan hal yang wajar. Asal saja tidak mengakibatkan terlepasnya muharrik dari roda dakwah. Hanya malaikat yang mampu kontinyu mengabdi kepada Allah dengan kualitas terbaik.

Firman Allah, “dan kepunyaan-Nyalah segala apa yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada hentinya.” (Al-Anbiya: 19-20)

Karena itu Rasulallah sering berdoa:

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku akhirnya. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amalku keridhaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik hariku saat bertemu dengan-Mu.”

Penyebab Futur

Walaupun futur merupakan hal yang mungkin terjadi bagi muharrik, ada beberapa penyebab yang dapat menyegerakan timbulnya:

Pertama, berlebihan dalam din (Bersikap keras dan berlebihan dalam beragama)

Berlebihan pada suatu jenis amal akan berdampak kepada terabaikannya kewajiban-kewajiban lainnya. Dan sikap yang dituntut pada kita dalam beramal adalah washathiyyah atau sedang dan tengah-tengah agar tidak terperangkap dalam ifrath dan tafrith (mengabaikan kewajiban yang lain).

Dalam hadits yang lain Rasul bersabda:

“Sesungguhnya Din itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulitnya kecuali akan dikalahkan atau menjadi berat mengamalkannya.” (H.R. Muslim)

Karena itu, amal yang paling di sukai Allah swt. adalah yang sedikit dan kontinyu.

Kedua, berlebih-lebihan dalam hal yang mubah. (Berlebihan dan melampaui batas dalam mengkonsumsi hal-hal yang diperbolehkan)

Mubah adalah sesuatu yang dibolehkan. Namun para sahabat sangat menjaganya. Mereka lebih memilih untuk menjauhkan diri dari hal yang mubah karena takut terjatuh pada yang haram. Berlebihan dalam makanan menyebabkan seseorang menjadi gemuk. Kegemukan akan memberatkan badan. Sehingga orang menjadi malas. Malas membuat seseorang menjadi santai. Dan santai mengakibatkan kemunduran. Karena itu secara keseluruhan hal ini bisa menghalangi dalam amal dakwah.

Ketiga, memisahkan diri dari kebersamaan atau jamaah (Mengedepankan hidup menyendiri dan berlepas dari organisasi atau berjamaah)

Jauhnya seseorang dari berjamaah membuatnya mudah didekati syaitan. Rasul bersabda: “Setan itu akan menerkam manusia yang menyendiri, seperti serigala menerkam domba yang terpisah dari kawanannya.” (H.R. Ahmad)

Jika setan telah memasuki hatinya, maka tak sungkan hatinya akan melahirkan zhan (prasangka) yang tidak pada tempatnya kepada organisasi atau jamaah. Jika berlanjut, hal ini menyebabkan hilangnya sikap tsiqah (kepercayaan) kepada organisasi atau jamaah.

Dengan berjamaah, seseorang akan selalu mendapatkan adanya kegiatan yang selalu baru. Ini terjadi karena jamaah merupakan kumpulan pribadi, yang masing-masing memiliki gagasan dan ide baru. Sedang tanpa jamaah seseorang dapat terperosok kepada kebosanan yang terjadi akibat kerutinan. Karena itu imam Ali berkata: “Sekeruh-keruh hidup berjamaah, lebih baik dari bergemingnya hidup sendiri.”

Keempat, sedikit mengingat akhirat (Lemah dalam mengingat kematian dan kehidupan akhirat)

Saudaraku…

Banyak mengingat kehidupan akhirat membuat seseorang giat beramal. Selalu diingat akan adanya hisab atas setiap amalnya. Kebalikannya, sedikit mengingat kehidupan akhirat menyulitkan seseorang untuk giat beramal. Ini disebabkan tidak adanya pemacu amal berupa keinginan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Allah pada hari yaumul hisab nanti. Karena itu Rasulullah bersabda: “Jika sekiranya engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Kelima, melalaikan amalan siang dan malam (Tidak memiliki komitmen yang baik dalam mengamalkan aktivitas ’ubudiyah harian)

Pelaksanaan ibadah secara tekun, membuat seseorang selalu ada dalam perlindungan Allah. Selalu terjaga komunikasi sambung rasa antara ia dengan Allah swt. Ini membuatnya mempersiapkan kondisi ruhiyah atau spiritual yang baik sebagai dasar untuk bergerak dakwah. Namun sebaliknya, kelalaian untuk melaksanakan amalan, berupa rangkaian ibadah baik yang wajib maupun sunnah, dapat membuat seseorang terjerumus untuk sedikit demi sedikit merenggangkan hubungannya dengan Allah. jika ini terjadi, maka sulit baginya menjaga kondisi ruhiyah dalam keadaan taat kepada Allah. kadang hal ini juga berkaitan dengan kemampuan untuk berbicara kepada hati. Dakwah yang benar, selalu memulainya dengan memanggil hati manusia, sementara sedikitnya pelaksanaan ibadah membuatnya sedikit memiliki cahaya.

Allah berfirman: “Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah ia mempunyai cahaya sedikit pun.” (An-Nur: 40)

Keenam, masuknya barang haram ke dalam perut (Mengkonsumsi sesuatu yang syubhat, apalagi haram)

Ketujuh, tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan. (Tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dakwah)

Setiap perjuangan selalu menghadapi tantangan. Haq dan bathil selalu berusaha untuk memperbesar pengaruhnya masing-masing. Akan selalu ada orang-orang Pendukung Islam. Di lain pihak akan selalu tumbuh orang-orang pendukung hawa nafsu. Dan dalam waktu yang Allah kehendaki akan bertemu dalam suatu “fitnah”. Dalam bahasa Arab, kata “fitnah” berasal dari kata yang digunakan untuk menggambarkan proses penyaringan emas dari batu-batu lainnya. Karena itu “fitnah” merupakan sunnatullah yang akan mengenai para pelaku dakwah. Dengan “fitnah” Allah juga menyaring siapa hamba yang masuk golongan shadiqin dan siapa yang kadzib (dusta). Dan jika fitnah itu datang, sementara ia tidak siap menerimanya, besar kemungkinan akan terjadi pengubahan orientasi dalam perjuangannya. Dan itu membuat futur. Allah Berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka hati-hatilah kamu terhadap mereka.” (Al-Ahqaf: 14)

Kedelapan, bersahabat dengan orang-orang yang lemah (Berteman dengan orang-orang yang buruk dan bersemangat rendah)

Kondisi lingkungan (biah) dapat menentukan kualitas seseorang. Teman yang baik akan melahirkan lingkungan yang baik. Akan tumbuh suasana ta’awun atau tolong-menolong dan saling menasihatkan. Sementara teman yang buruk dapat melunturkan hamasah (kemauan) yang semula telah menjadi tekad. Karena itu Rasulullah bersabda:

“Seseorang atas diri sahabatnya, hendaklah melihat salah seorang di antara kalian siapa ia berteman.” (H.R. Abu Daud)

Kesembilan, spontanitas dalam beramal (Tidak ada perencanaan yang baik dalam beramal, baik dalam skala individu atau fardi maupun komunitas atau jama’i)

Amal yang tidak terencana, yang tidak memiliki tujuan sasaran dan sarana yang jelas, tidak dapat melahirkan hasil yang diharapkan. Hanya akan timbul kepenatan dalam berdakwah, sementara hasil yang ditunggu tak kunjung datang. Karena itu setiap amal harus memiliki minhajiatul amal (sistematika kerja). Hal ini akan membuat ringan dan mudahnya suatu amal.

Kesepuluh, jatuh dalam kemaksiatan (Meremehkan dosa dan maksiat)

Perbuatan maksiat membuat hati tertutup dengan kefasikan. Jika kondisi ini terjadi, sulit diharapkan seorang juru dakwah mampu beramal untuk jamaahnya. Bahkan untuk menjaga diri sendiri pun sulit.

Cara Mengobati Kelesuan

Saudaraku…

Untuk mengobati penyakit futur ini, beberapa ulama memberikan beberapa resep.

Pertama, jauhi kemaksiatan

Kemaksiatan akan mendatangkan kemungkaran Allah. Dan pada akhirnya membawa kepada kesesatan. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa musibah oleh kemurkaan-Ku, maka binasalah ia.” (Thaha: 81)

Jauh dari kemaksiatan akan mendatangkan hidup yang akan lebih berkah. Dengan keberkahan ini orang dapat terhindar dari penyakit futur. Allah berfirman:

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan dari bumi.” (Al-A’raf: 96)

Kedua, tekun mengamalkan amalan siang dan malam

Amalan siang dan malam dapat melindungi dan menjaga pelaku dakwah untuk selalu berhubungan dengan Allah swt. Hal ini dapat menjauhkannya dari perbuatan yang tidak mendapat restu dari Allah.

Allah berfirman:

“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu, ialah orang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang (mengandung) keselamatan. Dan orang-orang yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (Al-Furqan: 63-64)

Ketiga, mengintai waktu-waktu yang baik

Dalam banyak hadits Rasulullah saw. banyak menginformasikan adanya waktu-waktu tertentu dimana Allah swt. lebih memperhatikan doa hamba-Nya. Sepertiga malam terakhir, hari Jum’at, antara dua khutbah, ba’da Ashar hari Jum’at, bulan Ramadhan, bulan Zulqaedah, Zulhijjah, Muharram, rajab dll. Waktu-waktu itu memiliki keistimewaan yang dapat mengangkat derajat seseorang di hadapan Allah.

Keempat, menjauhi hal-hal yang berlebihan.

Berlebihan dalam kebaikan bukan merupakan tindakan bijaksana. Apalagi berlebihan dalam keburukan. Allah memerintah manusia sesuai dengan kemampuannya.

Firman Allah:

“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah sesuai dengan kesanggupanmu!” (At-Taghabun: 6)

Islam adalah Din tawazun (keseimbangan). Disuruhnya pemeluknya memperhatikan akhirat, namun jangan melupakan kehidupan dunia. Seluruh anggota tubuh dan jiwa mempunyai haknya masing-masing yang harus ditunaikan. Dalam ayat lain Allah berfirman:

“Demikianlah kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat pertengahan (adil) dan pilihan. (Al-Baqarah: 143)

Kelima, melazimi Jamaah

“Berjamaah itu rahmat, Firqah (perpecahan) itu azab.” demikian sabda Rasulullah. Dalam hadits yang lain beliau bersabda: “Barangsiapa yang menghendaki tengahnya surga, hendaklah ia melazimi jamaah.”

Dengan jamaah seorang muharrik akan selalu berada dalam majelis dzikir dan pikir. Hal ini membuatnya selalu terikat dengan komitmennya semula. Juga jamaah dapat memberikan program dan kegiatan yang variatif. Sehingga terhindarlah ia dari kebosanan dan rutinitas.

Keenam, mengenal kendala yang akan menghadang

Saudaraku…

Pengetahuan pelaku dakwah dan pejuang akan tabiat jalan yang hendak dilalui serta rambu-rambu yang ada, akan membuatnya siap, minimal tidak gentar, untuk menjalani rintangan yang akan datang. Allah berfirman:

“Dan beberapa banyak Nabi yang berperang bersama mereka sebagian besar karena bencana yang menimpa di jalan Allah, dan tidak pula lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

Ketujuh, teliti dan sistemik dalam kerja.

Dengan perencanaan yang baik, Pembagian tugas yang jelas, serta kesadaran akan tanggung jawab yang diemban, dapat membuat harakah menjadi harakatul muntijah (harakah yang berhasil). Perencanaan akan menyadarkan pejuang, bahwa jalan yang ditempuh amat panjang. Tujuan yang akan dicapai amat besar. Karena itu juga dibutuhkan waktu, amal dan percobaan yang besar. Jika ini semua telah dimengerti, insya Allah akan tercapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan.

Kedelapan, memilih teman yang shalih

Rasulullah bersabda:

“Seseorang tergantung pada sahabatnya, maka hendaklah ia melihat dengan siapa ia berteman.” (H.R. Abu Daud)

Kesembilan, menghibur diri dengan hal yang mubah

Bercengkerama dengan keluarga, mengambil secukupnya kegiatan rekreatif serta memberikan hak badan secara cukup mampu membuat diri menjadi segar kembali untuk melanjutkan amal yang sedang dikerjakan.

Kesepuluh, mengingat mati, surga dan neraka

Rasulullah bersabda: “Jika sekiranya engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Saudaraku…

Ketahuilah, bahwa futur menyebabkan jalan dakwah yang harus di tempuh menjadi lebih panjang, sebab tidak mendapatkan ma’iyatullah (kebersamaan dan pembelaan Allah) dan daya intilaq (lompatan) kita menjadi lebih berat, baik karena borosnya biaya dan rontoknya para pejuang dan penyeru dakwah. Mudah-mudahan Allah selalu menjaga kita, Amin. Wallahu a’lam bis shawab

Fikih Dakwah
Oleh :Mahfudz Siddiq, MSi.

repost from:
Dakwatuna - Agar Futur tidak menghantui

Yuk! Lebih dekat dengan Islam...





Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran)

dakwatuna.com – Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka terhadap apa yang sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan terbebas dari tipu daya atau paling tidak kita mampu mengantisipasi tipu daya yang mungkin terjadi pada diri kita yang akan mencelakakan kita. Salah satu di antara permasalahan yang paling penting untuk disadari oleh umat Islam khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghazwul fikri (perang pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat hebat dalam persoalan pemikiran.

Perang pemikiran menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak hanya mengenai masalah-masalah ilmu pengetahuan, tapi juga seluruh dimensi kehidupan diawali dengan pemikiran itu sendiri. Terutama persepsi yang seringkali kita munculkan, seringkali kita dengar dari orang-orang, itu jelas merupakan bagian dari proses yang sedang digarap dalam proses Al Ghazwul Fikri.

Penting kita melihat bagaimana sebenarnya kondisi umat Islam sekarang ini. Banyak sekali kemunduran-kemunduran, khususnya pada abad-abad terakhir ini. Setelah umat Islam di masa-masa kejayaannya pertama di masa Rasulullah saw, kemudian masa para sahabatnya. Dilanjutkan para tabiin dan tabiin sampai 7 abad berikutnya. Sampai kemudian dilanjutkan lagi dengan peradaban di Andalus sebagai inspirasi dari renaissance yang terjadi di barat. Renaissance dalam Islam ada 2 yaitu:

  1. Renaissance di timur yang seringkali oleh sejarawan muslim dilihat dengan kebangkitan Islam, peradaban dan ilmu pengetahuan di Baghdad.
  2. Renaissance di barat yaitu dengan peradaban yang pernah dimiliki oleh Islam yang berada di Andalus, sebagai inspirator bagi berkembangnya ilmu pengetahuan bahkan lahirnya pencerahan atau renaissance di Eropa.

Jika kita melihat pada kehebatan umat Islam saat itu, lalu mengapa saat ini umat Islam justru mengalami anti klimaks yang sangat merugikan umat Islam itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, apalagi mempermasalahkan Allah SWT dengan mengatakan bahwa ini adalah takdir. Oleh karena itu penting sekali kita mencoba mengevaluasi, merenungkan, mencari sebab-sebab apa sajakah yang mengakibatkan kemunduran kaum muslimin ini. Para ulama berhasil menemukan dan merumuskan sebab-sebab kemunduran kaum muslimin ini ditinjau dari 2 faktor.

1. Faktor Internal

a. Akibat jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As Sunnah .

Kitabullah yang dulu pertama kali diajarkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya, yang kemudian Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya dengan sebaik-baik pengajaran. Kitabullah yang telah mengangkat harkat derajat manusia dari ke-jahiliyah-an yakni masyarakat yang diliput dengan kebodohan. Dengan Kitabullah mereka bangkit dengan memiliki persepsi yang baru tentang kehidupan. Rasul membacakan ayat-ayat Allah kepada para sahabatnya, sehingga membentuk skema berfikir dan konsep diri yang mengakibatkan cara melihat para sahabat kepada dirinya berbeda dengan cara melihat waktu dulu sebelum mereka menjadi muslim. Mereka tidak pernah berfikir akan mampu mengalahkan Romawi dan Persia, tetapi dengan Islam mereka memiliki konsep diri yang baru dan kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka akan menjadi bangsa besar bahkan mampu menenggelamkan Romawi dan Persia dan itu sudah terbukti.

Jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya merupakan salah satu yang mengakibatkan umat Islam kini mempunyai konsep diri yang buruk sekali. Seringkali kita menghambat diri kita dari kemajuan yang seharusnya kita capai dengan misalnya mengatakan tidak mungkin menyaingi mereka (musuh-musuh Islam). Menjauhkan umat Islam dari bahasa Al Qur’an adalah akibat yang timbul dari perang pemikiran ini. Seringkali kita mempunyai persepsi bahwa belajar bahasa Al Qur’an (bahasa Arab) itu sulit.

b. Adanya ketidakpercayaan umat kepada Islam.

Akibat persepsi umat Islam sendiri tentang Islam yang tidak jelas karena bukan Islam yang dipelajari dan dipahami dari Al Qur’an dan Hadits. Dan orang-orang yang benar-benar menguasai tentang itu sangat sedikit akibatnya adalah ketika nilai-nilai yang sesungguhnya cukup kaya dalam Qur’an dan Sunnah tidak lagi dimiliki oleh umat Islam, pada saat itulah umat Islam kekurangan dan kehilangan nilai. Maka yang terjadi adalah munculnya kekalahan internal.

c. Taklid (ikut-ikutan).

Karena umat tidak punya nilai, tidak memiliki prinsip-prinsip yang sangat berharga sebagaimana yang ada di dalam Al Qur’an dan As Sunnah, akhirnya yang mereka lakukan adalah mencari nilai dari orang lain. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka mereka akan mengikuti apa saja sesuai dengan kebiasaan orang lain. Akibatnya adalah ikut-ikutan. Ini yang pernah diantisipasi oleh Rasulullah SAW, dalam haditsnya “Sungguh kalian akan mengikuti cara-cara Sunan, gaya-gaya orang-orang sebelum kalian satu jengkal, satu hasta, satu depa, secara bertahap sehingga sampai mereka memasuki lubang biawak sekalipun kalian akan mengikutinya”. Para sahabat bertanya, ”Yahudi dan Nasrani?”. Jawab Rasul, ”Siapa lagi kalau bukan mereka”.

Antisipasi ini nampaknya sudah terasa di masa sekarang. Penyebabnya adalah umat ini telah kehilangan nilai, prinsip dan tidak punya paradigma dalam hidup serta konsep hidup tidak jelas. Padahal dalam Qur’an dan Sunnah sangat kaya dengan seluruh prinsip kehidupan manusia.

d. Tafriqoh (terjadinya perpecahan di kalangan umat).

Banyaknya organisasi-organisasi dan partai-partai umat Islam yang diakibatkan karena umat sekarang ini tidak punya nilai konsep persatuan dan kesatuan fikrah pemikiran, dan aqidah. Semua terpecah dengan mengikuti pahamnya masing-masing. Akibatnya mereka pun tertinggal dari berbagai macam gelombang kontemporer yang terus berkembang. Seringkali umat Islam tertinggal dalam perkembangan dunia.

2. Faktor Eksternal

a. Berasal dari musuh utama umat manusia yaitu syaitan dan iblis.

Kecemburuan iblis terhadap Adam sangat besar sekali dan dia tidak suka dengan prestasi dan kelebihan yang telah Allah berikan kepada Adam as. Ketika Adam dan istrinya diperintahkan oleh Allah untuk menempati surga dengan fasilitas yang mewah dan sempurna. Makanlah sesuai dengan kehendakmu tetapi Allah menguji Adam dan janganlah engkau dekati pohon ini, lalu kamu nanti termasuk orang-orang yang zhalim. Saat itulah kesempatan syaitan masuk untuk melakukan sebuah proses untuk menyesatkan Adam dengan cara was-was memberikan ide yang membuat Adam ragu dengan targetnya adalah agar kehormatan keduanya itu terlepas.

Di antara bentuk penyesatan yang dilakukan oleh syaitan juga adalah pembentukan opini. Kata syaitan, tidaklah Tuhan kamu berdua melarang kamu dari pohon ini kecuali kamu bakal menjadi malaikat atau kamu akan termasuk orang-orang yang kekal. Keduanya akhirnya terjebak tertipu oleh rayuan iblis itu. Target yang dikehendaki iblis itupun terwujud. Kemudian nabi Adam dan istrinya memetiki dedaunan surga untuk dibuat pakaian untuk menutupi kehormatan. Saat itulah Allah memanggil keduanya, bukanlah Aku larang kalian berdua dari pohon itu dan Aku katakan bahwa syaitan adalah musuh yang nyata. Ini merupakan akar ghazwul fikri, bahwa syaitan itu merupakan pengganggu pertama untuk senantiasa menciptakan opini yang menyesatkan dan dia pun mencoba mendidik syaitan-syaitan di kalangan manusia untuk menyesatkan manusia dengan cara seperti itu. Dan perlu dipastikan bahwa kemampuan syaitan hanya sebatas memberikan ide dan gagasan, mengajak dan propaganda, tidak lebih dari itu. Seperti dalam surat 14 ayat 22, bagaimana pengakuan syaitan kelak di hari kiamat, syaitan hanya mengajak dan Allah telah memberikan peringatan.

b. Adanya pertempuran antara haq dan bathil yaitu keimanan dan kekufuran.

Salah satu pelajaran berharga bagi umat Islam adalah “Perang Salib”, yang menggunakan berbagai dimensi pertempuran, politik, ekonomi, dan perang di tataran keagamaan. Musuh-musuh Islam menggunakan berbagai macam cara, mereka itu dari berbagai macam kelompok yaitu orang-orang yang tidak beragama, atheis, Yahudi, musyrikin, nasrani dan munafik. Ulama menyatakan: apapun jenisnya kekufuran itu merupakan satu pokok ajaran. Mereka bersatu padu untuk membangun satu kesepakatan dan konspirasi yang selanjutnya mereka menggunakan berbagai macam sarana:

  • Sarana informasi, ide, dan gagasan pemikiran sampai kepada tingkat pemojokan, istilah saja yang memojokkan umat Islam sudah cukup banyak, contoh: fundamentalisme.
  • Berbagai macam cetakan, buku, majalah, media cetak, dikuasai oleh mereka.
  • Berusaha membangun image yang mewah dalam kehidupan ini, berbagai kemewahan senantiasa ditawarkan dalam kehidupan manusia sehingga kita semakin cinta dunia dan melupakan akhirat.
  • Berbagai klub, organisasi, kelompok-kelompok, diciptakan dengan berbagai aspek dan dimensi terutama dalam bidang entertainment, termasuk juga olahraga yang seharusnya untuk menyehatkan fisik, kini telah disulap menjadi komoditi yang menyita berbagai macam perhatian manusia. Bahkan banyak di antara manusia yang berani mengorbankan puluhan juta, ratusan bahkan milyaran rupiah demi hobi dalam olahraga, contoh: golf, automotif. Walau semua olahraga, tetapi kalau hampir menyita kekayaan manusia sementara meninggalkan aspek-aspek yang sangat prioritas dalam kehidupan manusia yaitu membantu kesejahteraan orang-orang yang miskin yang sudah dilupakan.

Pada akhirnya dengan seluruh sarana itu umat Islam digiring menjadi kelompok yang tertindas, kelompok yang selanjutnya mereka dengan sangat gampang dijadikan sebagai kelompok bawah. Pada saat umat ini merasakan titik bawah dalam kehidupan, kehilangan kepercayaan diri, saat itulah mereka punya peluang untuk dimurtadkan sehingga untuk menjadi orang-orang yang murtad. Perang pemikiran ternyata merupakan langkah pertama yang utama dalam pertempuran antara haq dan bathil. Oleh karena itu umat Islam penting untuk mengantisipasi yang pertama kali dengan kecerdasan intelektual. Banyak teori-teori sekarang ini yang menjauh dari nilai-nilai Islam, teori yang terkait dengan kemanusiaan, seperti ekonomi politik, sosial budaya atau psikologi. Karena kita tidak memiliki kekuatan prinsip nilai-nilai Islam, tidak memiliki paradigma teori yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw, pada akhirnya kita semua mengikuti seluruh teori-teori itu tanpa sedikit pun kita menyeleksi, akibatnya persepsi kita berubah. Cara berfikir kita juga berubah, umat Islam tidak lagi mencerminkan cara berfikir yang islami, sehingga emosi umat Islam pun tidak memiliki emosi yang islami.

Al Ghazwul fikri banyak sekali aspeknya dan itu bisa dibaca dan dikembangkan nanti dalam sejumlah buku. Karena orang-orang sangat menekuni aspek ini sehingga lahirlah apa yang disebut Al Musytasyrikun (kelompok orientalis) sampai di antara mereka dalam proses ghazwul fikri menghafal Al Qur’an, mempelajari sejumlah hadits-hadits nabi saw, bahkan menghafal ribuan hadits. Mereka bukan saja menghafal Al Qur’an juga menguasai tafsir-tafsir Al Qur’anul karim. Bertahun-tahun mereka belajar, kursus bahasa Arab, hanya karena untuk melicinkan kemenangan mereka di tataran pemikiran ini. Kalau sudah itu yang terjadi apalagi alasan umat Islam untuk tidak mendalami nilai-nilai Islam.

Seharusnya kitalah yang memiliki kemampuan serta keinginan kuat seperti itu. Semakin kita memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalam Al Qur’an, semakin kita dekat dengan Kitabullah dan sunnah Rasul saw, untuk prinsip-prinsip itu akan kembali kita kuasai. Pada akhirnya kepercayaan diri umat ini akan mengangkat diri kita tidak lagi merasa menjadi orang-orang yang lemah. Tetapi kita berhasil bangkit dengan keunggulan dan kompetensi yang kita miliki. Kelebihan-kelebihan yang telah Allah anugerahi dengan anugerah Al Qur’an dan sunnah Rasulullah saw, pada saat itulah kita akan menghadapi berbagai jenis pertempuran apapun yang direkayasa dan direncanakan orang lain. Umat ini akan siap menghadapi dengan sebenar-benar siap. Insya Allah.

Fikih Dakwah

Oleh: Amang Syafrudin, Lc.


Repost From :

http://www.dakwatuna.com/2010/perang-pemikiran-ghazwul-fikri-bagian-ke-1/

Yuk, Lebih dekat dengan Islam!

Kamis, 03 Juni 2010

Ingin Sukses Harus Punya Ijazah?


Bismillah
Hari ini hari terakhir ulangan akhir semester, harap-harap cemas menunggu hasilnya, semoga memuaskan. Amin. Saat sedang asyik blogwalking, saya menemukan artikel yang bagus sekali, judulnya “Orang-orang yang sukses tanpa Ijazah”. Siapa sajakah mereka?

1. Andy F.Noya
2. Adam Malik
3. M. H. Ainun Najib
4. Abdullah Gymnastiar
5. Ajip Rosidi
6. Bob Sadino
7. Andrie Wongso
8. Purdi E Chandra
9. Hendy Setiono
10. Buya Hamka

Ternyata mereka semua adalah orang-orang sukses, mereka telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang yang mereka geluti. Diantara mereka, ada yang terpaksa putus sekolah, ada yang hanya sempat mengenyam pendidikan sampai SD (Sekolah Dasar).

Namun, yang paling membuat saya terkesan adalah mereka yang berhenti bersekolah tanpa ada unsur keterpaksaan. Mereka berhenti sekolah karena merasa tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, dengan pola atau system pendidikan yang ada.

Apakah setelah mereka memutuskan keluar dari sekolah, mereka hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa? Tidak, diluar sekolah mereka tetap terus belajar, membaca dan membaca. Bersungguh-sungguh mencapai tujuan mereka masing-masing.







Sebagai contoh, Bapak Ajib Rosidin. Beliau tak mau mengikuti ujian akhir SMA nya. Dia menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya.

Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.

Berikut Sejarah Pendidikan Beliau :

•Sekolah Rakyat 6 tahun di Jatiwangi (1950)
•Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953)
•Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956, tidak tamat)

Sangat inspiratif bukan?, tetapi bukan berarti kita harus ikut-ikut putus sekolah agar bisa sukses. Tidak semua orang sama, mereka punya cara mereka sendiri. Selama kita mendapatkan apa yang kita cari disekolah, tetaplah bersekolah!, kalau perlu setinggi mungkin. Yang pasti tetaplah belajar dan belajar, mereka telah membuktikannya. Bagaimana denganmu?

Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2010/06/orang-orang-yang-sukses-tanpa-ijazah.html

Motivasi lainnya? klik disini!

Rabu, 02 Juni 2010

Header Blog

Cuma mau curhat, kalau kata Latansa bukan "curcol" (curhat colongan.red), soalnya curhatnya kan ga nyolong-nyolong! (semoga orangnya ga denger, eh baca -,- )

Kenapa ya, blog saya ini kok bandel banget. saya kan mau nambahin gambar header.... tapi ga muncul2!!!!
padahal udah ngikutin saran dari teman2, bahkan mbah google-pun ikut turun tangan. tapi tetep...GAK BISA
kenapa ya? mohon sarannya saudara-saudara!

dan, jangan menyerah nis..... -________-