Senin, 16 Januari 2012

M.A.L.A.S

Bila kita telaah lebih jauh, sebenarnya rasa malas situ bukan berasal dari kita, tapi berasal dari godaan syetan kepada manusia. Tujuannya agar manusia jauh dari kesuksesan, sehingga jika orang tidak sukses, maka akan mudah mengalami frustasi, stress, galau dan akhirnya puncaknya melakukan kemaksiatan paling bodoh yaitu bunuh diri, Na’udzubillah.

Kalau kita perhatikan apabila melihat (maaf) mereka yang berprofesi sebagai kuli atau tukang becak, sesungguhnya dalam diri mereka pastilah bukan profesi itu yang mereka inginkan. Tapi kenapa mereka menjadi seperti itu, maka lihat lah masa lalu mereka, kemungkinan mereka menghabiskan masa lalu mereka dengan bermalas-malasan.

Seorang ahli Matematika Phytagoras berpesan untuk kita semua, “Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan.”

Jika hari ini malas belajar, maka tetaplah belajar namun dengan frekuensi yang lebih sedikit, dan “Janganlah belajar menunggu semangat, tapi belajarlah maka kalian akan semangat” seorang penulis novel yang berhasil menulis ratusan halaman, mereka menulis tidak menunggu inspirasi, tapi mereka tetap menulis walaupun inspirasi belum muncul, karena inspirasi akan muncul selama proses dan perjalanan bukan diawal.

“Allahuma inni a’udzubika minal hamni wal hazan, wa udzubika minal jubni wal Buhl, wa’udzubika min gholabatiddhaini wa khorririjaal”, “wahai Allah Sungguh Aku Berlindung pada Mu dari Gundah dan Sedih, juga dari Lemah dan Malas, dan dari Kikir dan penakut, dan dari himpitan utang dan penindasan orang lain” (Shahih Bukhari).


Menghancurkan Rasa Malas. oleh: Kesha Meisatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri tanggapan ya! ^^